Show simple item record

dc.contributor.advisorSyarani, Fajrinur
dc.contributor.advisorSoeroso, Noni Novisari
dc.contributor.authorBuana, Indra
dc.date.accessioned2021-08-12T08:38:21Z
dc.date.available2021-08-12T08:38:21Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40053
dc.description.abstractObjektif : Untuk mengetahui pola kuman endotracheal aspirate penderita dewasa lakilaki dan perempuan yang menggunakan ventilator setelah 48 jam dengan cara bronkoskopi serat optik lentur dan selang kateter di unit perawatan intensif RSU. H. Adam Malik Medan. Metode : Penelitian secara Cross Sectional dan dipilih secara non random consecutive. Penelitian ini dilakukan di unit perawatan intensif RSU. H. Adam Malik Medan pada bulan Mei – Juli 2010. Sampel sebanyak 23 penderita, Penderita yang memenuhi kriteria kemudian dilakukan tindakan pengambilan endotracheal aspirate secara aseptik menggunakan selang kateter yang steril dengan mesin alat penghisap, dan kemudian dilakukan pengambilan secara aseptik dengan menggunakan bronkoskopi serat optik lentur yang sudah disterilkan menggunakan Orthophthaldehyde (Cidex OPA) selama 20 menit. Sampel yang didapat dilakukan pemeriksaan BTA Direct Smear, kultur bakteri, jamur dan uji kepekaan di laboratorium Mikrobiologi RSU. H. Adam Malik Medan. Hasil : Pada pemeriksaan mikroorganisme yang didapat dari hasil isolasi endotracheal aspirate yang diambil dengan cara selang kateter didapatkan pola kuman yang paling banyak adalah Citrobacter diversus 17,4% (n. 4), Citrobacter freundii 13,1% (n.3), Acinetobacter sp (n.2), Klebsiella pneumonia 3,4% (n.1) dan tidak dijumpai kuman sebanyak 26,1% (n.6), sedangkan yang diambil dengan cara bronkoskopi serat optik lentur didapatkan pola kuman yang paling banyak adalah Klebsiella pneumonia 21,7% (n.5), Citrobacter diversus 17,4% (n.4), Citrobacter freundii 17,4% (n.4), Enterobacter cloacae 17,4% (n.4) dan tidak dijumpai kuman sebanyak 8,7% (n.2). Pada uji kepekaan bakteri dari endotracheal aspirate terhadap antibiotik yang diambil dengan cara selang kateter didapat mikroorganisme yang paling banyak sensitif terhadap antibiotik seperti Meropenem 58,8% (n.10), Cefoperazone/Sulbactam 52,9% (n.9), Levofloxacin 47,1% (n.8), Amikacin 41,2% (n.7), dan yang diambil dengan cara bronkoskopi serat optik lentur didapati mikroorganisme yang paling sensitif terhadap antibiotik seperti Meropenem 52,4% (11), Cefoperazone/Sulbactam 47,6% (n.10), Amikacin 42,9% (n.9), Levofloxacin 33,3% (n.7). Kesimpulan : Pada penelitian ini ditemukan jumlah kuman tidak berbeda bermakna dari endotracheal aspirate yang diambil dengan cara selang kateter dan bronkoskopi serat optik lentur.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPola Kumanen_US
dc.subjectPneumonia Nosokomialen_US
dc.subjectVentilator-Associated Pneumoniaen_US
dc.subjectEndotracheal Aspirateen_US
dc.subjectBronchoalveolar Lavageen_US
dc.titlePerbandingan Pola Kuman Endotracheal Aspirate pada Penderita yang Menggunakan Ventilator setelah 48 Jam dengan Cara Bronkoskopi Serat Optik Lentur dan Selang Kateter di Unit Perawatan Intensif RSU. H. Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.description.pages107 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record