Pengaruh Pola Pernafasan Normal dan Pernafasan Melalui Mulut pada Maloklusi Klas II Divisi 1 Tinjauan Analisis Model
View/ Open
Date
2013Author
Rettyfina, Dini
Advisor(s)
Oeripto, Amalia
Nazruddin
Metadata
Show full item recordAbstract
melalui mulut dan bernafas normal atau melalui hidung maka penulis membandingkan panjang lengkung anterior maksila dan mandibula, tinggi palatum, lebar interkaninus, interpremolar dan intermolar pada maksila dan mandibula. Metode : Disain penelitian dengan perlakuan obsevasional dengan metode pengukuran cross sectional. Data diolah secara statistik dan dianalisa dengan uji t berpasangan. Hasil : Nilai rata-rata lebar interkaninus pada pasien yang bernafas normal 34,10 mm sedangkan pada pasien yang berrnafas melalui mulut 31,20mm. Nilai rata-rata lebar interpremolar pada pasien yang bernafas normal 41,45 mm dan yang bernafas melaui mulut 36,91mm. Nilai rata-rata lebar intermolar pada pasien yang bernafas melalui mulut 51,14 mm dan yang 46,32 mm nilai ini pada maksila. Pada mandibula nilai rata-rata lebar interkaninus pada pasien yang bernafas normal 29,26 mm sedangkan pada pasien yang bernafas melalui mulut 26,47 mm. Nilai rata-rata lebar interpremolar pada pasien yang bernafas normal 37,37 mm dan yang bernafas melalui mulut 35,12 mm. Kesimpulan : Lebar interkaninus pada pasien yang bernafas melalui hidung lebih besar 2,081 mm ( ρ<0,005) dari pasien yang bernafas melalui mulut. Lebar interpremolar maksila pada pasien yang bernafas melalui hidung lebih besar 4,541 mm (ρ<0,005) dari pasien yang berrnafas melalui mulut. Lebar intermolar maksila pada pasien yang bernafas normal lebih besar 4,819 mm (ρ<0,005) dari pasien yang bernafas melalui mulut. Lebar interkaninus mandibula pada pasien yang bernafas normal lebih besar 2,791 mm dari pasien yang bernafas melalui mulut.
Collections
- Master Theses [84]