dc.contributor.advisor | Sulistyawati, Erna | |
dc.contributor.advisor | Oeripto, Amalia | |
dc.contributor.author | Mega, Sandra | |
dc.date.accessioned | 2021-08-16T06:48:40Z | |
dc.date.available | 2021-08-16T06:48:40Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40169 | |
dc.description.abstract | Class II malocclusion was the most difficult malocclusion to be treated. Its treatment can be done by growth modification, camouflage treatment and combination with orthognatic surgery. Treatment evaluation can be measured with various of Index including Probability Index of Gramling.The aim of this study was to compare score of Probability Index of Gramling before and after treatment with and without extraction. Sample of this study was cephalometric radiograph of Class II malocclusion patient that have finished their treatment with and without extraction. The Probability Index of Gramling before and after treatment were measured through by five selected angle FMA, ANB, FMIA, OCC PL and SNB, and compared it. T-test dependent showed that were no significant differences in extraction case (p=0,770). Non extraction case showed a significant differences with p=0,031(p<0,05). It can be concluded that Probability Index of Gramling can be used in diagnostic process, prognosis, and treatment result evaluation. | en_US |
dc.description.abstract | Maloklusi Klas II merupakan maloklusi yang paling sulit dalam perawatan ortodonti. Penanganannya dapat dilakukan dengan cara modifikasi pertumbuhan, perawatan kamuflase dan kombinasi dengan bedah ortognati. Evaluasi hasil perawatan dapat dinilai dengan menggunakan berbagai indeks salah satunya adalah Indeks Probabilitas Gramling. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan skor Indeks Probabilitas Gramling sebelum dan sesudah perawatan dengan pencabutan dan tanpa pencabutan. Sampel penelitian adalah radiografi sefalometri dari pasien maloklusi Klas II pada kasus pencabutan dan tanpa pencabutan yang telah selesai dirawat. Indeks Probabilitas Gramling sebelum dan sesudah perawatan diukur melalui lima sudut FMA, ANB, FMIA, OCC PL, dan SNB dan kemudian dibandingkan. Hasil uji T menunjukkan bahwa pada kasus pencabutan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0.770. Sedangkan pada kasus tanpa pencabutan hasilnya menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0.031(p<0.05). Dengan demikian Indeks Probabilitas Gramling dapat digunakan dalam proses diagnosis dan prognosis serta evaluasi hasil perawatan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Indeks Probabilitas Gramling | en_US |
dc.subject | Maloklusi Klas II | en_US |
dc.subject | Pencabutan | en_US |
dc.subject | Tanpa Pencabutan | en_US |
dc.title | Perubahan Nilai Indeks Probabilitas Gramling pada Pasien Maloklusi Klas II yang Dirawat dengan Pencabutan dan Tanpa Pencabutan di RSGMP FKG USU | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM097160004 | |
dc.description.pages | 94 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |