• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Bataknese Literature
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Bataknese Literature
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Tradisi Horja Bius di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir: Kajian Semiotik

    View/Open
    Full text (4.334Mb)
    Date
    2018
    Author
    Nadeak, Richardo
    Advisor(s)
    Siahaan, Jamorlan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Skripsi ini berjudul Tradisi Horja Bius di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir: Kajian Semiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan- tahapan, bentuk simbol, fungsi simbol, dan makna yang terkandung dalam simbol yang digunakan dalam tradisi horja bius di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Teori yang digunakan menganalisis hasil penelitian ini adalah teori semiotik Charles Sander Pierce. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Tahapan-tahapan tradisi horja bius yang terdiri dari tiga tahapan persiapan yaitu: pangarapotan, maniti ari, martonggo raja dan terdiri dari delapan tahapan pelaksanaan dalam jangka waktu dua hari pelaksanaan yaitu tahapan Hahomion, Mangelek Tao, Tortor Bius,tortor pangurason,tortor Tunggal Panaluan, Pajonjong Borotan, Mangalahat Horbo, dan Padalan Jambar Bius. Bentuk simbol yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi horja bius ada 27 yang dikelompokkan ke dalam empat bentuk simbol yaitu, simbol waktu, penanda status, perlengkapan adat dan juga simbol makanan. Simbol- simbol tersebut adalah pagi hari, raja bius, datu, ulubalang, bunga sipitu rupa, ulos, haminjon, hajut, sarimarnaik, sordak, pahean ni datu, hambing puti, manuk nabontar, manuk nabontar lopas, manuk jarum bosi, itak gurgur, hinopingan, ihan batak, sagu-sagu, pira ni manuk, assimun pangalambohi, aek sitio-tio, anggir pangurason, demban, tanduk horbo paung, boras sipir ni tondi, dan horbo lae lae. 3. Fungsi simbol yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi horja bius, 4. Makna simbol yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi horja bius..
    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/4018
    Collections
    • Undergraduate Theses [228]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV