Show simple item record

dc.contributor.advisorSibuea, Daulat H.
dc.contributor.advisorL. Raja, Sarma N.
dc.contributor.authorSilitonga, Heika N.
dc.date.accessioned2021-08-18T04:14:18Z
dc.date.available2021-08-18T04:14:18Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40314
dc.description.abstractDi Negara berkembang, termasuk Indonesia, masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak secara tidak langsung. Angka kematian ibu dan bayi terutama bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang tinggi pada hakekatnya juga ditentukan oleh status gizi ibu hamil.1 Ibu hamil dengan status gizi buruk atau yang mengalami kurang energi kronis (KEK) cenderung melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada resiko kematian yang lebih besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan berat lahir yang normal. Seorang ibu hamil umumnya akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik. Ibu sehat umumnya akan melahirkan bayi yang sehat. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan ibu adalah gizi ibu (DepkesRI,2000). Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu KEK dan anemia gizi. Data menunjukkan bahwa sepertiga (35,65 %) Wanita Usia Subur (WUS) menderita KEK, masalah ini mengakibatkan pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin sehingga menimbulkan resiko pada bayi berupa BBLR (Depkes RI, 2002).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectmelahirkan bayi BBLRen_US
dc.subjectmasalah gizien_US
dc.titleHubungan antara Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir di Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimFulltext
dc.description.pages49 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record