dc.contributor.advisor | Loebis, Bahagia | |
dc.contributor.advisor | Effendy, Elmeida | |
dc.contributor.advisor | Parinduri, Harun Thaher | |
dc.contributor.author | Siregar, Tio Doris | |
dc.date.accessioned | 2021-08-18T04:39:01Z | |
dc.date.available | 2021-08-18T04:39:01Z | |
dc.date.issued | 2012 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40326 | |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Secara global, sekitar satu juta kematian akibat bunuh
diri dicatat setiap tahun. Dari laporan studi klinis menunjukkan sebesar 78
– 89 % pasien gangguan depresif mayor berat memiliki keinginan dan
percobaan bunuh diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran
tingkat risiko gagasan bunuh diri pada pasien gangguan depresif mayor
berbeda berdasarkan karakteristik demografi.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional yang dilakukan terhadap 62 pasien depresif
mayor yang berobat ke BLUD RSJ dan RSUP. H. Adam Malik Medan.
Pemilihan sampel dilakukan secara consecutive sampling.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien gangguan depresif mayor
yang memenuhi kriteria DSM – IV – TR, kooperatif dan dapat
diwawancarai, memiliki gagasan bunuh diri, usia 20 – 50 tahun. Kriteria
eksklusi adalah komorbiditas penyakit medis umum dan atau gangguan
psikiatrik lainnya, adanya penggunaan zat dan penggunaan alkohol.
Hasil :
Distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan BSIS yang terbanyak
adalah skor BSIS tinggi yaitu 45 sampel ( 72,5%), distribusi tingkat
gagasan bunuh diri berdasarkan kelompok umur yang paling banyak
adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada kelompok umur 40 – 50 tahun
sebanyak 29 sampel (64,5%), distribusi tingkat gagasan bunuh diri
berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi
yang terdapat pada jenis kelamin perempuan sebanyak 33 sampel (73,3
%), distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan status perkawinan
yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada status
tidak kawin sebanyak 34 sampel (75,6 %), distribusi tingkat gagasan
Dari data demografi berdasarkan kelompok umur menunjukkan
bahwa kelompok umur 40 – 50 tahun lebih banyak dijumpai sebanyak 35
sampel (57%), berdasarkan jenis kelamin yang memiliki paling banyak
sampel adalah jenis kelamin perempuan sebanyak 43 sampel (69%),
berdasarkan status perkawinan yang memiliki paling banyak sampel
dijumpai pada mereka yang tidak kawin sebanyak 41 sampel (66%),
berdasarkan status pekerjaan yang memiliki paling banyak sampel adalah
tidak bekerja sebanyak 38 sampel (61%) dan berdasarkan status
pendidikan yang memiliki paling banyak sampel adalah pendidikan SMA
sebanyak 35 sampel (57%).
bunuh diri berdasarkan status pekerjaan yang paling banyak adalah skor
BSIS tinggi yang terdapat pada status tidak bekerja sebanyak 29 sampel
(64,5 %), distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan pendidikan
yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada
pendidikan SMA sebanyak 24 sampel (53,4%).
Kesimpulan : Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa tingkat gagasan
bunuh diri pada pasien depresi mayor yang terbanyak adalah skor BSIS
tinggi sebanyak 72,5%, dengan kelompok umur 40 – 50 tahun, jenis
kelamin perempuan, tidak kawin, tidak bekerja dan pendidikan SMA. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Secara global, sekitar satu juta kematian akibat bunuh
diri dicatat setiap tahun. Dari laporan studi klinis menunjukkan sebesar 78
– 89 % pasien gangguan depresif mayor berat memiliki keinginan dan
percobaan bunuh diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran
tingkat risiko gagasan bunuh diri pada pasien gangguan depresif mayor
berbeda berdasarkan karakteristik demografi.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional yang dilakukan terhadap 62 pasien depresif
mayor yang berobat ke BLUD RSJ dan RSUP. H. Adam Malik Medan.
Pemilihan sampel dilakukan secara consecutive sampling.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien gangguan depresif mayor
yang memenuhi kriteria DSM – IV – TR, kooperatif dan dapat
diwawancarai, memiliki gagasan bunuh diri, usia 20 – 50 tahun. Kriteria
eksklusi adalah komorbiditas penyakit medis umum dan atau gangguan
psikiatrik lainnya, adanya penggunaan zat dan penggunaan alkohol.
Hasil :
Distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan BSIS yang terbanyak
adalah skor BSIS tinggi yaitu 45 sampel ( 72,5%), distribusi tingkat
gagasan bunuh diri berdasarkan kelompok umur yang paling banyak
adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada kelompok umur 40 – 50 tahun
sebanyak 29 sampel (64,5%), distribusi tingkat gagasan bunuh diri
berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi
yang terdapat pada jenis kelamin perempuan sebanyak 33 sampel (73,3
%), distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan status perkawinan
yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada status
tidak kawin sebanyak 34 sampel (75,6 %), distribusi tingkat gagasan
Dari data demografi berdasarkan kelompok umur menunjukkan
bahwa kelompok umur 40 – 50 tahun lebih banyak dijumpai sebanyak 35
sampel (57%), berdasarkan jenis kelamin yang memiliki paling banyak
sampel adalah jenis kelamin perempuan sebanyak 43 sampel (69%),
berdasarkan status perkawinan yang memiliki paling banyak sampel
dijumpai pada mereka yang tidak kawin sebanyak 41 sampel (66%),
berdasarkan status pekerjaan yang memiliki paling banyak sampel adalah
tidak bekerja sebanyak 38 sampel (61%) dan berdasarkan status
pendidikan yang memiliki paling banyak sampel adalah pendidikan SMA
sebanyak 35 sampel (57%). bunuh diri berdasarkan status pekerjaan yang paling banyak adalah skor
BSIS tinggi yang terdapat pada status tidak bekerja sebanyak 29 sampel
(64,5 %), distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan pendidikan
yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada
pendidikan SMA sebanyak 24 sampel (53,4%).
Kesimpulan : Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa tingkat gagasan
bunuh diri pada pasien depresi mayor yang terbanyak adalah skor BSIS
tinggi sebanyak 72,5%, dengan kelompok umur 40 – 50 tahun, jenis
kelamin perempuan, tidak kawin, tidak bekerja dan pendidikan SMA. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Pasien depresif mayor | en_US |
dc.subject | bunuh diri | en_US |
dc.subject | Beck Suicide Intent Scale | en_US |
dc.title | Gambaran Tingkat Risiko Gagasan Bunuh Diri pada Pasien Gangguan Depresif Mayor | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM097106001 | |
dc.description.pages | 67 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |