Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Zulkifli
dc.contributor.advisorRahmanta
dc.contributor.advisorMahalli, Kasyful
dc.contributor.authorLubis, Hendra Abdillah
dc.date.accessioned2021-08-18T05:19:28Z
dc.date.available2021-08-18T05:19:28Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40341
dc.description.abstractMedan is a city in North Sumatera Province which has the largest population. The development of Medan has raised many problems, one of the problems is gap between one areas with the other area. The gap was caused by lack of information in arranging and analyzing the city plan, other was resulted from lack of coordination between city units related to the city plan such as permit for using the area in the city. Based on the unsynchronized city development with the city plan, and Medan government has not yet used Geographic Information System (GIS) in making the city plan, it is necessary to study whether GIS is really needed in making the city plan. The problem formulation of this study are how the usage Medan area base on RT RW from 1995 – 2005, how the need Medan government for GIS in making the city planning, and what function of GIS in making Medan development planning. The result showed that the usage Medan area did not follow the city planning from 1995 – 2005. SIG is needed in making the development planning of Medan city, due to inconsistency area usage planning with the reality, SIG can be applied in Medan city development planning since its ability to overview the potential usage of all Medan area.en_US
dc.description.abstractKota Medan merupakan salah satu Kota di Propinsi Sumatera Utara dengan populasi penduduk yang cukup besar. Perkembangan pembangunan yang terjadi di Kota Medan menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya adalah timbulnya kesenjangan wilayah akibat tidak meratanya pembangunan yang terjadi. Kesenjangan tersebut timbul akibat kurangnya informasi dalam menyusun dan menganalisa rencana tata ruang. Permasalahan umum lainnya terutama di daerah adalah kurangnya koordinasi antar instansi yang terkait dengan rencana tata ruang yaitu instansi yang bertanggung jawab merencanakan tata ruang, memberikan ijin pengelolaan dan pemanfaatan ruang berdasarkan rencana tata ruang, dan mengendalikan tata ruang. Mengacu dari perekembangan kota yang seringkali tidak sejalan dengan rencana tata ruang yang ada dan Pemerintah Kota Medan dalam perencanaan tata ruang wilayah belum menerapkan SIG maka perlulah dikaji lebih lanjut apakah SIG dibutuhkan untuk diterapkan di Kota Medan dalam perencanaan tata ruang wilayahnya. Adapun rumusan masalah yang dibahas adalah bagaimana penggunaan lahan kota Medan berdasarkan RTRW Kota Medan 1995-2005, bagaimana kebutuhan Pemerintah Kota Medan terhadap Sistem Informasi Geografis dalam perencanaan pembangunan Kota Medan, dan bagaimana peranan Sistem Informasi Geografis dalam perencanaan pembangunan kota Medan Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan Kota Medan tidak sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan Tahun 1995-2005. Kebutuhan SIG diperlukan dalam perencanaan pembangunan Kota Medan, hal ini disebabkan rencana penggunaan lahan tidak sesuai dengan kondisi existing pengunaan lahan. Sistem SIG dalam perencanaan pembangunan Kota Medan dapat dilaksanakan mengingat kemampuan SIG yang bekerja dengan melihat potensi lahan seluruh wilayah Kota Medan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectGeographic Information Systemen_US
dc.subjectPerencanaan Pembangunan Kota Medan.en_US
dc.titleAnalisis Kebutuhan GIS (Geographic Information System) terhadap Perencanaan Pembangunan Kota Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM097003038
dc.description.pages102 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record