Pengaruh Pemberian Ekstrak Herbal terhadap Produktivitas dan Mutu Ayam Pedaging

Abstract

Productivity and quality of broiler are serious problem for breeders. Many studies were performed to solve these problems, such as utilization of natural products. Several plants have ability to increase productivity and quality of broiler. Objective of this study is to investigate effects of the ethanol extracts of Andrographis paniculata (Burm.f.), Cucurma xanthorrhiza Roxb, Plectranhus amboinicus Lour dan Carica papaya L. on productivity and quality of broiler. The subject of research used is 60 tail DOC Strains preserved during 35 days of Cobb. Chickens kept in cages sized stage 1.5 x 1.5 m. It takes 15 built by each patch contains 4 tail DOC. Experiment design used is complete with five random draft treatment consists of controls (P0), herbal ethanol extract Andrographis paniculata (Burm.f.), 0.02% (P1), ethanol extract Andrographis paniculata (Burm.f.), and ethanol extract Cucurma xanthorrhiza Roxb 0.02% (P2), ethanol extract Andrographis paniculata (Burm.f.), ethanol extract Cucurma xanthorrhiza Roxb, ethanol leaf extract and Plectranhus amboinicus Lour, 0.02% (P3) and ethanol extract Andrographis paniculata (Burm.f.), ethanol extract Cucurma xanthorrhiza Roxb, ethanol leaf extract Plectranhus amboinicus Lour, ethanol leaf extract Carica papaya L, 0.02% (P4). The parameters of productivity covering the use of feed, the use of drinking water, body weight gain and feed conversion and quality parameters include: crude protein fat and cholesterol total. The Data obtained is analyzed with a (ANOVA). The results showed that administering all types of herbal treatment of ethanol extracts can improve productivity and quality of broiler compared to controls (Sig < 0.05), this type of treatment is best to P4. The parameters of productivity which includes: the largest body of Weighting for 5 weeks of observation on the treatment P4 of 7514,37 g /4 tail, the use of feed on the smallest of treatment P1 10515,28 g/4 tail and feed conversion smallest treatment P4 that is equal to 10967,63 g/4 tail. Whereas, in the quality parameters which includes: crude protein, crude fat and total cholesterol. The highest levels of crude protein, namely in the treatment of P4 23,87%. The lowest levels of crude fat, which is on the treatment of P2, and total cholesterol 10,51% lowest in treatment of P4 149,07 mg/dl.

Produktivitas dan mutu ayam pedaging menjadi masalah yang cukup serius bagi peternak. Banyak penelitian dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan produk bahan alam. Beberapa tanaman diketahui memiliki kemampuan untuk meningkatkan produktivitas dan mutu ayam pedaging. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol dari sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees, temulawak Cucurma xanthorrhiza Roxb, jinten (Plectranthus amboinicus Lour) dan pepaya Carica papaya L.) terhadap produktivitas dan mutu ayam pedaging. Subjek penelitian yang digunakan adalah ayam pedaging DOC Strain Cobb. Sebanyak 60 ekor ayam dipelihara dalam kandang panggung berukuran 1,5 x 1,5 m selama 35 hari. Subjek penelitian dibagi menjadi 5 perlakuan di mana tiap perlakuan terdiri dari 4 ekor. Percobaan ini dilakukan dengan tiga kali pengulangan menggunakan metode rancangan acak lengkap. Perlakuan tersebut meliputi kontrol (P0), ekstrak sambiloto 0,02% (P1), kombinasi ekstrak etanol temulawak dan sambiloto 0,02% (P2), kombinasi ekstrak etanol sambiloto, temulawak, dan daun jinten 0,02% (P3), kombinasi ekstrak etanol sambiloto, temulawak, daun jinten dan daun pepaya 0,02% (P4). Parameter produktivitas meliputi pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Sedangkan parameter mutu meliputi kandungan lemak kasar, protein kasar, dan total kolesterol. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis varian (ANAVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian semua jenis perlakuan ekstrak etanol dari herbal dapat meningkatkan produktivitas dan mutu ayam pedaging dibandingkan kontrol (sig<0,05), jenis perlakuan yang terbaik adalah P4. Pada parameter produktivitas yang meliputi: Bobot badan terbesar selama 5 minggu pengamatan pada perlakuan P4 yaitu sebesar 7514,37 g/4 ekor, penggunaan pakan terkecil pada perlakuan P1 yaitu sebesar 10515,28 g/4 ekor dan konversi pakan terkecil pada perlakuan P4 .yaitu sebesar 10967,63 g/4 ekor. Sedangkan pada parameter mutu yang meliputi: protein kasar, lemak kasar dan kolesterol total. Kadar protein, tertingi yaitu pada perlakuan P4 sebesar 23,87 %. Kadar lemak, terendah yaitu pada perlakuan P2 sebesar 10,51% dan kolesterol total terendah pada perlakuan P4 yaitu sebesar 149,07 mg/dl.