dc.contributor.advisor | Anwar, Jazanul | |
dc.contributor.advisor | Nasution, Zulkifli | |
dc.contributor.advisor | Roesyanto | |
dc.contributor.author | Rangkuti, Darwin | |
dc.date.accessioned | 2021-08-18T07:29:12Z | |
dc.date.available | 2021-08-18T07:29:12Z | |
dc.date.issued | 2010 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40412 | |
dc.description.abstract | Stem Angkola sub watershed regions geographically located on the line 99 ° 10’0 "-
99 ° 30’0" 99 East longitude and 1 ° 5’0 "- 1 ° 30’0" south latitude. Sub-watershed Area
Trunk Angkola is 69735.179 acres and administrative areas are in South Tapanuli District
covers 5 districts namely: Sidempuan Padang District, West Sidempuan Padang District,
East Padangsidempuan, Siais and Batang Angkola.
The purpose of this study is to analyze the potential loss of land due to water erosion
using USLE and look for alternative land uses in an effort to curb erosion.
In determining the annual erosion rate with the method used USLE parameters include:
rainfall erosivity factors (R), soil erodibility factor (K), the length and steepness of the slope
factor (LS) and crop management factors and conservation actions (CP).
The result showed the average erosion rate in sub-watershed is already amounted to
185.68 tonnes / ha / yr or 10.316 mm / yr and included in the category of erosion class IV
(severe). Results evaluation and identification of land units to actual erosion danger class
showed 8.19% sub-watershed area is in a class I (the category of very mild), 23.24% class II
(mild category), 24.54% Class III (medium category) , 36.41% grade IV (severe category),
and the remaining 7.50% class V (very severe category).
The prediction results of sediment sub watershed Trunk Angkola with floating
sediment discharge analysis method showed values generally relatively large discharge of
129.73 tons / day. But an increase in sediment discharge in which the research results of
Irrigation Works in 1997 discharge of sediment still in the range of 6.25 tons / day while the
results of this study sediment discharge has reached the range of 129.73 (tons / day).
Efforts to control the direction that is suggested by changing the factor C & P, that is
changing the cropping pattern and type of planting according to the conditions of land, When
the direction of control is done then the average erosion rate can be derived from 185.68
tonnes / ha / yr or 10.316 mm / yr with erosion class category IV (severe) to 93.35 tons / ha /
yr or 5186 mm / yr by erosion class category III (moderate).
To maintain the environment of sub-watershed Stem Angkola erosion and mitigate
the potential hazards that may occur it is necessary to step the pace of change factors
cropping pattern and type of planting in a particular land unit. This step is followed by
mechanical actions such as the manufacture of terraces, dams-making flow controller or
controllers trench dams and soil treatment in accordance with the existing contour lines.
In the implementation of these various parties, whether individuals, communities,
private sector and government should make efforts together so that the erosion control of
natural disasters caused by erosion and sedimentation in the sub watershed Trunk Angkola
can be minimized or even avoided. | en_US |
dc.description.abstract | Wilayah sub DAS Batang Angkola secara geografis terletak pada garis 99°10 0 -
99°30 0 99 Bujur Timur dan 1°5 0 - 1°30 0 Lintang Selatan. Luas sub DAS Batang
Angkola adalah 69.735,179 hektar dan secara wilayah administratif berada di Kabupaten
Tapanuli Selatan meliputi 5 kecamatan yaitu: Kecamatan Padang Sidempuan, Kecamatan
Padang Sidempuan Barat, Padangsidempuan Timur, Siais dan Batang Angkola.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa potensi kehilangan tanah akibat erosi
air dengan menggunakan metode USLE dan mencari alternatif tata guna lahan sebagai upaya
menekan laju erosi yang terjadi.
Dalam menentukan laju erosi tahunan dengan metode USLE digunakan parameter
antara lain: faktor-faktor erosivitas hujan (R), faktor erodibilitas tanah (K), faktor panjang
dan kecuraman lereng (LS) dan faktor pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi (CP).
Dari hasil penelitian diperoleh laju erosi rerata di Sub-DAS tersebut sudah sebesar
185,68 ton/ha/thn atau 10,316 mm/thn dan termasuk dalam kategori kelas erosi IV (berat).
Hasil evaluasi dan identifikasi unit lahan terhadap kelas bahaya erosi aktual menunjukkan
8,19% luas sub DAS berada dalam kelas I (kategori sangat ringan), 23,24% kelas II (kategori
ringan), 24,54% kelas III (kategori sedang), 36,41% kelas IV (kategori berat), dan sisanya
7,50% kelas V (kategori sangat berat).
Hasil prediksi laju sedimentasi sub DAS Batang Angkola dengan metode analisi
debit sedimen melayang menunjukkan nilai debit secara umum relatif besar yaitu 129,73
ton/hari. Namun terjadi peningkatan debit sedimen di mana hasil penelitian PU Pengairan
pada tahun 1997 debit sedimen masih berada pada kisaran 25.06 ton/hari sedangkan hasil
penelitian ini debit sedimen sudah mencapai kisaran 129.73 (ton/hari).
Upaya arahan pengendalian yang disarankan adalah dengan merubah faktor C & P,
yakni mengubah pola tanam dan jenis tanam sesuai kondisi lahan, Bila arahan pengendalian
ini dilakukan maka laju erosi rerata dapat diturunkan dari 185,68 ton/ha/thn atau 10,316
mm/thn dengan kategori kelas erosi IV (berat) menjadi 93,35 ton/ha/thn atau 5.186 mm/thn
dengan kategori kelas erosi III (sedang).
Untuk menjaga kelestarian lingkungan sub-DAS Batang Angkola dan menanggulangi
potensi bahaya erosi yang mungkin terjadi maka perlu dilakukan langkah langkah perubahan
faktor pola tanam dan jenis tanam di unit unit lahan tertentu. Langkah ini diikuti dengan
tindakan mekanik seperti; pembuatan terasering, pembuatan dam pengendali alur atau dam
pengendali parit serta pengolahan tanah sesuai dengan garis kontur yang ada.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini berbagai pihak, baik individu, masyarakat, swasta
dan pemerintah harus bersama sama melakukan upaya pengendalian erosi sehingga bencana
alam yang timbul akibat erosi dan sedimentasi di sub DAS Batang Angkola dapat
diminimalkan atau bahkan dihindari. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Pengendalian Erosi Permukaan | en_US |
dc.subject | Daerah Aliran Sungai Batang Angkola | en_US |
dc.title | Analisa dan Pengendalian Erosi Permukaan pada Sub Das Batang Angkola di Tapanuli Selatan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM047004002 | |
dc.description.pages | 92 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |