Komposisi Asam Lemak dan Identifikasi Posisi Asam Palmitat pada Beberapa Minyak Nabati dan Lemak Hewani
View/ Open
Date
2011Author
Silalahi, Yosy Cinthya Eriwaty
Advisor(s)
Sinaga, Siti Morin
Reveny, Julia
Metadata
Show full item recordAbstract
The recommended fat intake is maximum 30% or less of total energy per
day. Nutritional value of oil or fat can be determined based on fatty acid
composition in oil or fat and fatty acid positions on the triacylglycerol (TAG)
molecule. Ideal composition of fatty acids is by a ratio of saturated fatty acid
(SFA) : monounsaturated fatty acid (MUFA) : polyunsaturated fatty acid (PUFA)
is 1:1:1 or 33.33% for each group. The purpose of this study was to evaluate the
composition of vegetable oils and animal fats based on the composition of SFA,
MUFA and PUFA; and to assess the content of palmitic acid in sn-2 position on
vegetable oils and animal fats.
(corn oil,
soya oil and castor oil). As for virgin coconut oil product and animal fats, such as
tallow, chicken fat, lard and goat fat, was appointed randomly. Analysis of fatty
acid total composition was by gas chromatography device. Deviation of fatty acid
group was an absolute value from a difference between fatty acid group with an
ideal value of fatty acid 33.33%. To determine the distribution of palmitic acid
was by hydrolizing TAG from oil/fat with spesific lipase enzyme at position sn 1,3 resulting free fatty acids and 2-monoacylglycerol. Then the free fatty acids
were analyzed by gas chromatography device and the distribution of palmitic acid
at the sn-2 position was a difference between total palmitic acids in TAG with free
palmitic acid composition of sn-1,3 position.
The result of the research indicated that nutritional value towards to the
ideal composition of vegetable oils are blended oil, palm oil, corn oil, soya oil,
coconut oil and virgin coconut oil. While in animal fat are chicken fat, lard, tallow
and goat fat. The position of palmitic acid at sn-2 related to the atherogenic
properties of animal fat are lard, goat fat, tallow and chicken fat. For vegetable oil
category are palm oil, corn oil, soya oil, blended oil, coconut oil and virgin
coconut oil. Asupan lemak yang dianjurkan per hari adalah maksimum 30% atau lebih
rendah dari total energi. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan
berdasarkan komposisi asam lemak pada minyak atau lemak dan posisi asam
lemak pada molekul triasilgliserol (TAG). Komposisi asam lemak yang ideal
adalah berdasarkan rasio asam lemak jenuh (saturated fatty acid, SFA) : asam
lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acid, MUFA) : asam lemak tak
jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid, PUFA) yaitu 1:1:1 atau masing-masing
33,33%.
Minyak nabati diperoleh dari berbagai sumber minyak goreng yang
beredar di pasaran Kota Medan, yaitu minyak kelapa, minyak kelapa sawit,
minyak jagung, minyak kedele dan minyak campuran (minyak jagung, kedele dan
jarak). Produk minyak kelapa murni serta lemak hewani yaitu lemak sapi, ayam,
babi dan kambing diperoleh secara acak. Komposisi asam lemak total dianalisis
dengan alat Kromatografi Gas. Penyimpangan golongan asam lemak adalah nilai
mutlak dari selisih golongan asam lemak dengan harga ideal 33,33%. Untuk
menentukan distribusi asam palmitat pada TAG dilakukan dengan menghidrolisis
minyak/lemak dengan enzim lipase yang spesifik pada posisi sn-1,3 sehingga
menghasilkan asam lemak bebas dan 2-monoasilgliserol. Kemudian asam lemak
bebas dianalisis dengan alat Kromatografi Gas dan nilai distribusi asam palmitat
pada posisi sn-2 adalah pengurangan total asam palmitat pada TAG dengan
komposisi asam palmitat bebas dari posisi sn-1,3.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi komposisi minyak
nabati dan lemak hewani berdasarkan komposisi SFA, MUFA dan PUFA; serta
untuk mengkaji kandungan asam palmitat karena bersifat aterogenik pada posisi
sn-2 dalam minyak nabati dan lemak hewani.
Hasil penelitian ini adalah nilai gizi yang mendekati komposisi yang ideal
dari minyak nabati adalah minyak campuran, kelapa sawit, jagung, kedele, kelapa
dan kelapa murni. Sedangkan pada lemak hewani adalah lemak ayam, babi, sapi
dan kambing. Posisi asam palmitat pada sn-2 yang berkaitan dengan tingkat
aterogenitas pada lemak hewani adalah lemak babi, kambing, sapi dan ayam.
Urutan aterogenitas minyak nabati adalah minyak kelapa sawit, jagung, kedele,
campuran, kelapa dan kelapa murni
Collections
- Magister Theses [356]