Show simple item record

dc.contributor.advisorSaragih, Amrin
dc.contributor.authorHerlina
dc.date.accessioned2021-08-19T03:41:57Z
dc.date.available2021-08-19T03:41:57Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40549
dc.description.abstractThe purpose of writing this thesis is to describe the interpersonal meaning, mood which realized interpersonal meaning and the situational context that support the use of the interpersonal meaning in a wedding ceremony of the karonase people. Field research is done to collect the data by recording the speech (interaction) in the wedding ceremony; especially in the part of 'Nganting Manuk, Ertembe-Tembe Pedalan Emas, and Mbereken Telah-Telah ', The data is analyzed by using the Functional Linguistic Theory which is development by Halliday (2004), Sinar (2003), and Saragih (2003). After analyzing the data, there four kinds of action in Nganting Manuk and Ertembe-Tembe Pedalan Emas (statement, question, command, and after), which realized by there kinds of moods (declarative, interrogative, and imperative), meanwhile in the ceremony of Mbereken Telah-Telah two actions are found which realized by two kinds of mood and the use is supported by the situational context.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna antarpersona, modus yang merealisasikan makna antarpersona dan konteks situasi yang mendukung penggunaan makna antarpersona dalam teks upacara perkawinan pada masyarakat Karo. Untuk memperoleh data dilakukan penelitian lapangan dengan cara merekam pembicaraan (interaksi) yang dilakukan dalam upacara perkawinan yang difokuskan pada acara nganting manuk, ertembe-tembe pedalan emas, dan mbereken telah-telah. Temuan yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan teori linguistik fungsional sistemik yang dikembangkan oleh Halliday (2004), Sinar (2003), dan Saragih (2003). Dari hasil pembahasan ditemukan empat jenis aksi dalam acara nganting manuk dan ertembe-tembe pedalan emas (pernyataan, pertanyaan, perintah, dan tawaran) yang direalisasikan tiga jenis modus (deklaratif, introgatif dan imperatif) sedangkan pada acara mbereken telah-telah ditemukan dua aksi yang direalisasikan dua jenis modus yang penggunaannya didukung oleh konteks situasi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAntarpersona Dalam Teks Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Karoen_US
dc.titleMakna Antarpersona dalam Teks Upacara Perkawinan pada Masyarakat Karoen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM047009002
dc.description.pages189 halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record