Model Pengelolaan Keramba Jaring Apung (KJA) Masyarakat Berkelanjutan di Danau Toba
View/ Open
Date
2013Author
Siagian, Mindo Tua
Advisor(s)
Damanik, Sengli B.
Widhiastuti, Retno
Lubis, Suwardi
Metadata
Show full item recordAbstract
The characteristics of lake waters related to difference in ecological land use, common property and multi-sector, and are open to the influence of the impact of various activities in the area. Lake Toba, which is the biggest lake in Indonesia, also have same conditions.
For use with continuous as well as to maintain the ecological balance, which need the role of the community as a subject that has activities in Lake Toba. Fish farming in floating fish cage has been developed in some lake in Indonesia. The benefits of such culture have given a positive impact on the economy, because it adds more value to the water resources. But, on the other hand, it is also highly vulnerable to the environmental issues and also pushes the conflicts appear.
The purpose of this research is to build a model that identify the relationship between the floating fish cage waste and the rate of decrease in the waters quality and the public perception about the floating fish cage belongs to the community at Lake Toba. From the research result gained that largely communities realize the changes of the waters quality of Lake Toba, and also from the research result gained that the quality of Lake Toba waters still meet with the requirement for drinking water standard. This dissertation produces the model of sustainable management of floating fish cage. Karakteristik perairan danau berkaitan dengan perbedaan penggunaan lahan secara ekologis, sumber daya alam yang dimiliki oleh masyarakat dan juga multi-sektor, dan juga menerima akibat dari berbagai aktifitas di sekitar area perairan danau. Danau Toba, yang merupakan danau terbesar di Indonesia, juga memiliki kondisi yang sama.
Untuk pemanfaatan bersama yang berkesinambungan serta untuk menjaga keseimbangan ekologisnya, diperlukan peran serta masyarakat sebagai subjek yang memiliki aktivitas Danau Toba. Budidaya ikan di dalam keramba jaring apung (KJA) telah berkembang di beberapa danau di Indonesia, diantaranya Danau Toba. Keuntungan dari kegiatan KJA memberikan dampak positif pada sisi ekonomi, karena memberikan nilai tambah bagi sumberdaya perairan. Namun, pada sisi lain, kegiatan KJA di perairan danau sangat rawan terhadap masalah pelestarian lingkungan, selain juga mendorong timbulnya konflik kepentingan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun model yang mengidentifikasi hubungan antara limbah Kerambah Jaring Apung dengan tingkat penurunan kualitas air di Danau Toba dan juga dengan persepsi masyarakat tentang kehadiran KJA masyarakat di Danau Toba. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar masyarakat menyadari perubahan kualitas air di Danau Toba, dan dari hasil penelitian ini juga diperoleh hasil bahwa kualitas air Danau Toba masih memenuhi batas ambang air minum. Disertasi ini menghasilkan model pengelolaan kerambah jaring apung yang berkelanjutan