• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Japanese Literature
    • Diploma Papers
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Japanese Literature
    • Diploma Papers
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Makna Beladiri Aikido

    Aikido No Imi

    View/Open
    Full text (1.234Mb)
    Date
    2017
    Author
    Togatorop, Jovalia
    Advisor(s)
    Malayu, Siti Muharami
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Aikido adalah seni beladiri yang berasal dari budaya Jepang. Aikido berasal dari sebuah tradisi kuno yang hanya dimiliki oleh sebuah keluarga istana, yaitu Daito Ryu Aiki-Jujutsu. Seni beladiri yang berasal dari kebudayaan Jepang ini mengajarkan keseimbangan. Harmoni antara tubuh, fikiran, dan jiwa melahirkan kelembutan. Hal ini membuat seni beladiri yang dikembangkan oleh Morihei Ushiba sekitar tahun 1800-an sangat diminati oleh berbagai kelangan. Pada abad modren ini aikido dianggap sebagai sebuah gaya hidup. Pendiri Aikido memaknai seni beladiri ini dengan “MasaKatsu Agatsu, KatsuHayabi” yang berarti kemenangan sejati adalah kemenangan tanpa pergulatan sedikitpun. Aikido bukanlah cara berkelahi, atau mengalahkan lawan. Dapat dikatakan bahwa lewat Aikido kita dapat mempelajari sesuatu yang sangat indah yang bersifat spiritual. Tujuan dari beladiri Aikido adalah mencapai pemahaman dimana manusia mengenal siapa dirinya selain itu mampu menempatkan diri dengan tepat secara fisikis, mental, spritual. Seni beladiri ini juga menekankan pada prinsip kelembuatan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing lawan. Aikido juga disebut sebagai bentuk unik beladiri. Penekanannya terletak pada perpaduan harmonis pikiran dan tubuh dengan hukum-hukum alam. Aikido berfokus pada menerima dan menghormati kehidupan dan energi alam . Aikido juga sebagai penyaluran keselarasan ini ke teknik yang mengungkapkan energi ini dalam bentuk fisik. Dalam metode latihannya menggabungkan antara filosofi kehidupan dengan pendekatan latihan fisik teknik beladiri. Disetiap bentuk latihan Aikido terkandung pemahaman tentang nilai-nilai penting di kehidupan. Menurut Morihei, Aikido adalah jalan hidup ksatria (Budo) yang memperjuangkan perdamaian dan bukan menebar kehancuran. Budo secara umum dapat diartikan sebagai jalan hidup yang di jiwai oleh nilainilai luhur universal. Dikenal dengan “7 pilar Budo” yaitu, - Kebenaran - Kebajikan - Kesopanan - Keadilan - Kehormatan - Keberanian - Loyalitas Dengan menegakkan 7 pilar tersebut di dalam latihandan kehidupan kita, maka diharapkan jiwa ksatria di dalam diri kita masing-masing akan terbentuk. Dan jiwa ksatria inilah yang menjadi bekal dalam pencarian kebenaran sejati.
    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/4056
    Collections
    • Diploma Papers [164]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV