Urutan Pemerolehan Kalimat Bahasa Indonesia Murid Sekolah Dasar di Kota Perapat

Abstract

The aim of the research is to describe sequences of acquisition of Indonesian sentences, based on the mother tongue and age of student. The method used in this research is descriptive correlation method. Total students chosen as samples are 160. They are 40 students of 9 to 10 years old whose mother tongue is Batak Language (BL), 40 students of 11 to 12 years old whose mother tongue is BL, 40 students 9 to 10 years old whose mother tongue is Javanese language (JL) and 40 students of 11 to 12 years old whose mother tongue is JL. The data is obtained by giving a guided composition test to students. From the test given, it is found out that each composition written by individual sample contains different sentences. This data is analyzed by group score methods. To compare the sequences of acquisition of Indonesian sentences by four group of students, it is done by correlation co efficiency of Spearman. The findings obtained, are as follows. First, there are common sequences in acquisition Indonesian sentences among the four groups of students. Second, there are no different sequences in acquisition of Indonesian sentences among the four group of students. These findings prove that the prior hypothesis is accepted. It means that the mother tongue and age of the students do not contribute to the sequences of acquisition of Indonesian sentences. The implication of this finding is that a teacher does not need to pay attention to different native language of the ages mentioned above learners when teaching Indonesian to them.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan urutan pemerolehan kalimat Bahasa Indonesia (BI) murid Sekolah Dasar di Kota Parapat dan mendeskripsikan perbedaan urutan pemerolehan kalimat BI ditinjau dari bahasa ibu dan umur murid. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Jumlah murid yang dijadikan sampel sebanyak 160 orang. Mereka terdiri atas: 40 orang berumur 9 - 10 tahun berbahasa ibu bahasa Batak (BB), 40 orang berumur 11 - 12 tahun berbahasa ibu bahasa Batak (BB), 40 orang berumur 9 ~ 10 tahun berbahasa ibu bahasa Jawa (BJ), dan 40 orang berumur 11 - 12 tahun berbahasa ibu bahasa Jawa (BJ). Data diperoleh dengan memberikan tes mengarang terbimbing kepada murid. Dari tes yang diberikan ini, diperoleh karangan berbahasa Indonesia yang memiliki bermacam-macam kalimat. Data ini dianalisis dengan menggunakan metode skor kelompok. Untuk membandingkan urutan pemerolehan kalimat BI keempat kelompok murid tersebut dilakukan penghitungan koefisien korelasi tata jenjang Spearman. Beberapa temuan yang diperoleh sebagai berikut. Pertama, ada urutan umum dalam pemerolehan kalimat BI keempat kelompok murid tersebut. Kedua, tidak ada perbedaan urutan dalam pemerolehan kalimat BI di antara keempat kelompok murid tersebut. Temuan ini membuktikan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti bahwa bahasa ibu dan umur murid tidak berperan terhadap urutan pemerolehan kalimat BI. Implikasi temuan ini adalah seorang guru tidak perlu memperhatikan perbedaan bahasa ibu dan umur murid pada waktu mengajarkan bahasa Indonesia kepada mereka