dc.description.abstract | Matsuri adalah salah satu dari kebudayaan jepang. Matsuri pada dasarnya adalah festival suci. Istilah matsuri mencakup pesta rakyat yang dipraktekkan dalam agama Shinto. Salah satu matsuri yang ada di jepang adalah Hina Matsuri. Hina Matsuri adalah sebuah festival atau perayaan yang ditujukan bagi anak perempuan. Pada perayaan Hina Matsuri keluarga yang memiliki anak perempuan memajang satu set boneka yang cantik dan unik. Boneka diletakkan diatas panggung yang disebut dankazari. Jumlah anak tangga pada dankazari ditentukan berdasarkan jumlah boneka yang ada. Masing-masing boneka diletakkan pada posisi yang sudah ditentukan berdasarkan tradisi turun temurun. Perayaan ini sering disebut festival boneka atau festival anak perempuan. Keunikan festival ini memiliki fungsi pendidikan dan nilai moral, serta terdapat beberapa hidangan khas yang disediakan oleh keluarga yang merayakannya. Walaupun disebut matsuri, perayaan ini lebih merupakan acara keluarga, dan hanya dirayakan oleh keluarga yang memiliki anak perempuan saja. Orang tua dan anak-anak perempuan lebih berperan aktif dalam perayaan Hina Matsuri. Sebelum hari perayaan tiba, anak perempuan membantu orang tua mengeluarkan boneka dari kotak penyimpanan untuk dipajang.
Hina Matsuri diadakan setiap setahun sekali, yaitu tepat pada tanggal 3 maret. Perayaan ini hanya berlangsung selama satu hari saja. Sejarah singkatnya Hina Matsuri telah dikenal sejak zaman Heian dengan nama Hina Asobi yang artinya bermain boneka putri. Sejak zaman edo permainan boneka putri mulai dikaitkan dengan perayaan musim yang disebut dengan matsuri. Kalangan bangsawan dan samurai dari zaman edo menghargai boneka Hina Matsuri sebagai modal penting untuk wanita yang ingin menikah, dan sekaligus sebagai pembawa keberuntungan. Sebagai lambang status dan kemakmuran, Bagi anak perempuan yang masih kecil dipercaya dapat memberikan kesehatan serta umur yang panjang. Sampai sekarang masyarakat jepang tetap mempercayai keyakinan tersebut dan terus mempertahankan cara memajang boneka seperti tradisi yang diwariskan turun temurun.
Penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai bagaimana orang jepang melestarikan tradisi untuk mendoakan keselamatan pertumbuhan anak-anak perempuan melalui perayaan Hina Matsuri. Perayaan ini dijadikan sebagai ajang mencari keuntungan bagi sebagian masyarakat. Kegiatan seperti ini terus berulang setiap tahunnya dan mengingatkan kepada masyarakat jepang, khususnya orang tua yang memiliki anak perempuan, bahwa perayaan Hina Matsuri masih tetap ada. | en_US |