Analisis Implementasi Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah dan Pengembangan Wilayah di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang
View/ Open
Date
2014Author
Ginting, Karmilla Br
Advisor(s)
Sirojuzilam
Supriadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Fertilizer is a source of nutrient for plants that play an important role in increasing the productivity of wetland rice. To support national food security, the government provides fertilizer subsidies for wetland rice farmers. Due to the budget constraints in the provision of subsidies, the government through the Ministry of Agriculture issued the Wetland Rice Fertilization Recommendation to use the fertilizer based on the need and location specification. To find out the factors influencing the amount of fertilizer use, this study used Multiple Linear Regression analysis method, and Cobb-Douglas analysis method was used to find out the influence of the amount of fertilizer used on the increase of wetland rice production, Return to Scale analysis method was used to find out the efficiency of the use of fertilizer on the production, comparative analysis between marginal product value and the price per unit of factor of production was used to find out its economic efficiency, its technical efficiency was analyzed through comparing the realization of fertilizer used and the fertilization recommendation issued by the Ministry of Agriculture, profit per planting season calculation analysis was used to find out the influence of wetland rice farming on regional development, and Return Cost ratio was used to analyze the feasibility of wetland rice farming. The result of this study showed that the used of N contained fertilizer was significantly influence by land area, and total family income significantly influenced the amount of P2O5 contained fertilizer used, and the amount of K2O contained fertilizer used was significantly influenced by land area and price. The amount of N and P2O5 contained fertilizer used had a significant influence on the amount of wetland rice production increase. The value of Return to Scale < 1 means that the amount of fertilizer used in Tanjung Morawa Subdistrict showed decreasing return in which the amount of fertilizer used was disproportionate to the results obtained. Based on the concept of economic efficiency, the amount of fertilizer used in the study area did not reach maximum profit because the value of NPMxi/Pxi < 1 means that the use of fertilizer has already exceeded the level economic efficiency that the input used needs to be reduced. Technically, the amount of N and P2O5 contained fertilizer used in Tanjung Morawa Subdistrict exceeded the amount recommended. The result of this study also showed that wetland rice farming is still the main source of income for respondents and based on the calculation of profit obtained by farmers, there is an increase in farmers’ income and job opportunity which are the indicators of success for regional development. Pupuk merupakan sumber hara bagi tanaman yang memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman padi sawah. Untuk mendukung ketahanan pangan nasional, pemerintah memberikan subsidi pupuk bagi petani padi sawah. Keterbatasan pemerintah dalam penyediaan anggaran subsidi, maka pemerintah melalui Kementerian Pertanian menerbitkan Rekomendasi Pemupukan padi sawah dengan tujuan agar penggunaan pupuk dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman berdasarkan spesifik lokasi. Dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penggunaan pupuk digunakan metode analisis Regresi Berganda Linier, pengaruh jumlah penggunaan pupuk terhadap peningkatan produksi padi sawah digunakan metode analisis Cobb-Douglas, efesiensi penggunaan pupuk terhadap produksi digunakan metode analisis Return to Scale, efesiensi secara ekonomi digunakan analisis perbandingan antara nilai produk marginal dengan harga satuan faktor produksi, sedangkan efesiensi secara teknis dianalisis dengan membandingkan realisasi penggunaan pupuk dengan rekomendasi pemupukan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian, dan untuk mengetahui pengaruh pertanian padi sawah terhadap pengembangan wilayah digunakan analisis perhitungan profit per musim tanam serta kelayakan usahatani padi sawah dianalisis dengan metode Return Cost Ratio. Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan pupuk yang mengandung N, dipengaruhi secara signifikan oleh luas lahan, dan total pendapatan keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah penggunaan pupuk yang mengandung P2O5 serta untuk jumlah penggunaan pupuk yang mengandung K2O dipengaruhi secara signifikan oleh luas lahan dan harga. Jumlah penggunaan pupuk yang mengandung N dan P2O5 berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah peningkatan produksi padi sawah. Nilai Return to Scale < 1 artinya jumlah penggunaan pupuk di Kecamatan Tanjung Morawa menunjukkan skala hasil menurun (decreasing return) dimana jumlah penggunaan pupuk tidak proporsional dengan hasil yang diperoleh. Berdasarkan konsep efesiensi ekonomis jumlah penggunaan pupuk di daerah penelitian tidak mencapai keuntungan maksimum karena nilai NPMxi/Pxi < 1 artinya penggunaan pupuk sudah melebihi tingkat efesiensi ekonomis sehingga input yang digunakan perlu dikurangi. Secara teknis, jumlah penggunaan pupuk yang mengandung N dan P2O5 di Kecamatan Tanjung Morawa melebihi jumlah yang direkomendasikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pertanian padi sawah masih merupakan sumber pendapatan utama bagi responden dan berdasarkan perhitungan keuntungan (profit) yang diperoleh oleh petani, terjadi peningkatan pendapatan masyarakat dan penyediaan lapangan kerja yang merupakan indikator keberhasilan pembangunan wilayah.
