Analisis Uji Beban Statik Tiang Pancang Tunggal 40 X 40 Cm2 dengan Metode Elemen Hingga pada Proyek Rusunawa Jatinegara Jakarta
View/ Open
Date
2017Author
Harasid, Harun
Advisor(s)
Roesyanto
Iskandar, Rudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Piling foundation is one of the foundations which is used to penetrate its
load through soil layer. The power carried by the piling is obtained from the end
bearing capacity, that is, the compressive end piling and friction bearing capacity
obtained from friction bearing capacity and adhesive capacity between the piling
and the soil around it. The investigation on the Standard Penetration Test is
aimed to get the description of soil layer, based on the type and color of soil
through visual observation, and soil characteristics. SPT data can be used to
calculate bearing capacity. Besides investigating the SPT, this study is also
equipped by taking the samples in laboratory and loading test on the piling and
sondir data to confirm its bearing capacity.
This study analyzed bearing capacity and settlement in square pile of
40X40 cm in diameter in single pile or grouped piles, using empirical method,
AllPile program, Plaxis program, and comparing the result with interpreting its
loading test in the foundation of Rusunwa project, Jatingara, Jakarta. The
analysis was done by using the data on soil investigation and laboratory by
comparing them with Mohr Coulamb soil model.
Ultimate bearing capacity from the SPT data in the piling of 15.4 meter
was 189.81 tons and the parameter of soil shear strength was 198.67 tons. The
sander point, based on Aoki and De Alencar bearing capacity was 276.241 tons
and based on Meyrehoff it was 305.49 tons. Based on the loading test of bearing
capacity, unlimited bearing capacity for the 3 methods was Davisson (260 tons),
Mazurkiewiez (270 tons), and Chin (250 tons). The efficiency of grouped piles
according to Converse-Labrare Equation method = 0.73, according to Los
Angeles Group Action Equation method = 0.59, and according to Sheiler-Keeny
method = 0.94. Bearing capacity based on piling strength was 221.76 tons,
bearing capacity based on calendaring data was 201.71 tons, and lateral bearing
capacity of single piling foundation was129.6 kN (12.96 tons). When the
maximum load (280 tons) was given, more decrease occurred in the Maintained
load test of 21.00 mm and Quick Load Test method of 20.67 mm, compared with
the decrease in the result of Loading Test in the field of 18.74 mm. Based on
ASTM D1143/81, it was found that the permitted decrease was 25.40 mm.
Therefore, based on the decrease, it coud be concluded that foundation piles were
safe in the construction. The prewssure of pore water is highly influenced by time
so that in Maintaineed Load Test and Quick Load Test, there was the disparity in
the level of pore water pressure. Form the result of the calculation, Quick Load
Test showed that in pore water pressure, the pore water was dissipated in its
acceleration. Pondasi tiang pancang adalah salah satu jenis pondasi yang digunakan
untuk menyalurkan beban pondasi melewati lapisan tanah. Daya yang dukung
tiang pancang yang diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing capacity)
yaitu dari tekanan ujung tiang dan daya dukung gesek atau selimut (friction
bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi antara
tiang pancang dan tanah sekelilingnya. Penyelidikan Standard Penetration Test
(SPT) bertujuan untuk mendapatkan gambaran lapisan tanah berdasarkan jenis
dan warna tanah melalui pengamatan secara visual, sifat-sifat tanah, karakteristikkarakteristik
tanah. Data Standard Penetration Test (SPT) dapat digunakan untuk
menghitung daya dukung. Selain penyelidikan Standard Penetration Test (SPT),
analisis ini juga dilengkapi dengan pengambilan sampel dilaboratorium dan
pengujian pembebanan langsung terhadap tiang (Loading Test) serta data sondir
untuk memastikan daya dukung.
Tesis ini menganalisis kapasitas daya dukung dan penurunan pada pondasi
tiang square pile diameter 40 x 40 cm tiang tunggal maupun kelompok
tiang,menggunakan program Plaxis dan membandingan hasilnya dengan
interpretasi uji beban statis (loading test) pada pondasi proyek Rusunawa
Jatinegara Jakarta. Analisis menggunakan data penyelidikan tanah lapangan dan
laboratorium serta membandingkan terhadap model tanah Mohr Coulomb.
Daya dukung ultimit dari data SPT pada tiang puncang sepanjang 15,4
meter diperoleh sebesar 189,81 ton dan berdasarkan parameter kuat geser tanah
sebesar 198,67 ton. Dan dari titik sondir diperoleh berdasarkan daya dukung Aoki
dan De Alencar sebesar 276,241 ton dan berdasarkan Meyrehoff sebesar 305,49
ton. Berdasarkan hasil daya dukung Loading Test nilai daya dukung ultimit untuk
3 metode diantaranya yang menggunakan metode Davisson (260 ton), metode
Mazurkiewiez (270 ton) dan Metode Chin (250 ton). Efisiensi kelompok tiang
menurut Converse – Labrare Equation = 0,73, menurut Los Angeles Group
Action Equation = 0,59 dan menurut Metode Sheiler – Keeney = 0,94. Daya
dukung berdasarkan kekuatan tiang sebesar 221,76 Ton, daya dukung berdasarkan
data kalendering sebesar 201,71 ton, daya dukung lateral pondasi tiang tunggal
sebesar 12,96 ton. Pada waktu diberikan beban sebesar beban maksimum(280
ton), penurunan yang lebih besar terdapat pada hasil Pemodelan Elemen Hingga
metode Maintained load test yaitu sebesar 21,00 mm dan metode Quick load test
yaitu sebesar 20,67 mm, dibandingkan dengan penurunan yang terjadi hasil dari
Loading Test di lapangan yaitu sebesar 18,74 mm. Berdasarkan ASTM D1143/81,
penurunan yang diizinkan adalah sebesar 25,40 mm. Maka berdasarkan
penurunan bahwa tiang pondasi aman dalam konstruksi. Tekanan air pori sangat
dipengaruhi oleh waktu sehingga didapatkan kesimpulan antara Slow Maintained
Load Test dan Quick Load Test terdapat perbedaan tingkat tekanan air pori. Dari
hasil perhitungan yang dilakukan, Quick Load Test menunjukkan tekanan air pori
yang lebih cepat terdisipasinya air pori.
Collections
- Master Theses [237]