Show simple item record

dc.contributor.advisorMiraza, Bachtiar Hassan
dc.contributor.advisorSupriana, Tavi
dc.contributor.advisorPratomo, Wahyu Ario
dc.contributor.authorTarsudi
dc.date.accessioned2021-08-23T05:24:11Z
dc.date.available2021-08-23T05:24:11Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40974
dc.description.abstractAgropolitan as the concept is still relatively new development that was developed in Indonesia is expected to be an alternative in the development of rural areas. To achieve the goal of developing the area agropolitan then there are two strategies that can be done: 1) the strategy of community development / human resources and 2) the strategy of regional development. The purpose of this study was to analyze the impact of regional development agropolitan to increase land use, analyze the impact of development on the productivity of the region agropolitan commodity, analyzing the impact of regional development agropolitan to increase average income of farmers and development impacts on the community empowerment agropolitan area seen from institutional factors (cooperatives, microfinance institutions, farmers institution (farmers group/united farmers group), counseling agencies, farmer participation, the role of government and support the business private in Saribu Dolok Agropolitan Locality, Silimakuta District of Simalungun Regency. The population of this study was include farmer beneficiaries of development agropolitan programs with the main commodity (potatoes) 125 households. Large samples taken in 49 respondents. To test the hypothesis of 1.2 and 3 used different test and descriptive analysis of the sample pairs (paired sample t-test). The results of this study showed that the development of the Agropolitan region an impact on regional development in Saribu Dolok Locality indicated by the indicator (1) There is extensive use of land accretion planting potatoes from an average of 0.45 ha in 2008 (prior to setting Saribu Dolok as Locality Agropolitan programme) to an average of 0.56 ha in 2010 (after setting Saribu Dolok as lokalita Agropolitan programme) or an increase of 8.2%. (2) There is an increase in average income of potato farmer Rp. 2.937.624/month/Ha in 2008 (prior to setting Saribu Dolok as Locality Agropolitan programme) to Rp. 4.586.146/bulan/Ha in 2010 (after the establishment of Saribu Dolok as lokalita Agropolitan programme) or the addition of 5.6%. (3) Impact on productivity improvement potato plants showed no significant difference before and after the establishment of Saribu Dolok as Locality Agropolitan a programme. (4) Impact on institutional factors (cooperatives, rural credit institutions) and the support of the business has not shown a significant improvement over the construction of Agropolitan region, while the institutional factors of farming (farmers group/united farmers groups), counseling agencies, community participation has begun to show an improvement.en_US
dc.description.abstractAgropolitan sebagai konsep pembangunan yang relatif masih baru dikembangkan di Indonesia diharapkan dapat menjadi alternatif dalam pembangunan wilayah pedesaan. Untuk mencapai tujuan pengembangan kawasan agropolitan maka ada dua strategi yang bisa dilakukan yaitu 1) strategi pemberdayaan masyarakat/sumberdaya manusia dan 2) strategi pengembangan wilayah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak pembangunan kawasan agropolitan terhadap peningkatan penggunaan lahan, menganalisis dampak pembangunan kawasan agropolitan terhadap produktifitas komoditi unggulan, menganalisis dampak pembangunan kawasan agropolitan terhadap peningkatan pendapatan rata-rata petani dan dampak pembangunan kawasan agropolitan terhadap pemberdayaan masyarakat dilihat dari faktor kelembagaan (koperasi, lembaga keuangan mikro, lembaga usaha tani (Poktan/Gapoktan), lembaga penyuluhan, partisipasi petani, peran pemerintah dan dukungan dunia usaha pada Lokalita Percontohan Saribu Dolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Populasi penelitian ini meliputi petani penerima manfaat program pembangunan agropolitan dengan komoditi utama kentang sebanyak 125 KK. Besar sampel yang diambil sebanyak 49 responden. Untuk menguji hipotesis 1,2 dan 3 digunakan analisis deskriptif dan uji beda rata-rata sampel berpasangan (paired sampel t test). Hasil penelitian yang diperoleh antara lain : pembangunan kawasan Agropolitan memberikan dampak terhadap pengembangan wilayah pada Lokalita Saribu Dolok ditunjukkan dengan indikator (1) Terdapat pertambahan luas penggunaan lahan penanaman kentang dari rata-rata 0,45 Ha pada tahun 2008 (sebelum penetapan Saribu Dolok sebagai lokalita percontohan Agropolitan) menjadi rata-rata 0,56 Ha pada tahun 2010 (sesudah penetapan Saribu Dolok sebagai lokalita percontohan Agropolitan) atau meningkat sebesar 8,2%. (2) Terdapat peningkatan pendapatan rata-rata petani kentang dari Rp. 2.937.624/bulan/Ha pada tahun 2008 (sebelum penetapan Saribu Dolok sebagai lokalita percontohan Agropolitan) menjadi Rp. 4.586.146/bulan/Ha pada tahun 2010 (sesudah penetapan Saribu Dolok sebagai lokalita percontohan Agropolitan) atau terjadi penambahan sebesar 5,6%. (3) Dampak terhadap peningkatan produktifitas tanaman kentang menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata sebelum dan sesudah penetapan Saribu Dolok sebagai lokalita percontohan Agropolitan. (4) Dampak terhadap faktor kelembagaan (koperasi, lembaga perkreditan rakyat) dan dukungan dunia usaha belum menunjukkan adanya perbaikan yang berarti selama pembangunan kawasan Agropolitan, sementara faktor lembaga usaha tani (Poktan dan Gapoktan, lembaga penyuluhan, partisipasi masyarakat sudah mulai menunjukkan adanya perbaikan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAgropolitanen_US
dc.subjectPengembangan Wilayahen_US
dc.subjectPemberdayaan Masyarakaten_US
dc.subjectPenggunaan Lahanen_US
dc.subjectProduktifitasen_US
dc.subjectPeningkatan Pendapatanen_US
dc.titleDampak Pembangunan Kawasan Agro Politan terhadap Pengembangan Wilayah dan Pemberdayaan Masyarakat pada Lokalita Saribu Dolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM097003050
dc.description.pages165 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record