Pengaruh Jumlah Baut terhadap Kekakuan Sambungan pada Konstruksi Baja
View/ Open
Date
2004Author
Sembiring, Rudiyar
Advisor(s)
Sarus, Sane
Teruna, Daniel R
Metadata
Show full item recordAbstract
Suatu balok baja yang kedua ujungnya dibuat sambungan dua baut
(susunan vertikal dan horizontal), empat baut (susunan vertikal dan
horizontal) dan sembiIan baut, maka balok tersebut merupakan konstruksi
statis tak tentu. Ini disebabkan sambungan tldak dapat lagi berputar bebas.
Dalam keadaan ekstrim, sambungan dapat bersifat kaku sempurna (rigid)
dimana putaran sudutnya adalah nol,
Tetapi pada sambungan-sambungan yang menggunakan baut, selalu
akan terjadi deformasi elastis, yang mengakibatkan sifat kaku sempurna tidak
tercapai, sambungan menjadi semi kaku (semi rigid). Tingkat kekakuan dari
sambungan, akan mempengaruhi besarnya perubahan bentuk (Ienturan atau
putaran sudut) dan gaya-gaya dalam (momen, gaya Iintang, dsb) pada
analisa strukturnya.
Pengujian/penelitian ini bertujuan untuk rnendapatkan hubungan
antara tingkat kekakuan sambungan dengan jumlah baut dan susunannya,
mengetahui apakah struktur baja yang dimodifikasi sedemikian rupa sudah
termasuk rigid (kaku penuh), sendi sempurna atau semi rigid.
Penelitian yang dilakukan adalah dengan memberi pembebanan di
tengah bentang, yang dihasilkan dengan alat pembebanan (Jack), mulai dari
beban bertahap 1000 kg sampai dengan 4500 kg ; yang kemudian
diukur berapa besarnya penurunan yang terjadi pada titik-titik yang sudah
ditentukan.
Hasil pengujian menunjukkan, bahwa kekakuan dari sambungan
dengan sembilan baut lebih tinggi dibandingkan dengan kekakuan
sambungan dengan dua baut vertikal, dua baut horizontal, empat baut
vertikal, empat baut horizontal dan sembilan baut, tetapi lebih kecil jika
dibandingkan dengan sambungan yang dilas.
Collections
- Master Theses [237]