dc.description.abstract | Pada Perencanaan Struktur suatu bangunan tinggi, gaya lateral yang berupa gaya angin ataupun gaya gempa merupakan hal yang sangat penting dan dominan dalam perencanaan bangunan tersebut. Salah satu struktur yang biasa digunakan pada bangunan tinggi adalah Core Wall yang dapat mentransfer beban angin ataupun beban gempa melalui portal maupun lantai ke dindingnya.
Core Wall umumnya diperlakukan sebagai balok kantilever tipis. Untuk menganalisis, Core Wall diidealisasikan menjadi boom-boom yang diasumsikan sebagai bagian pemusatan daerah dinding. Sehingga dinding antara boom-boom hanya mampu menahan geser saja.
Dengan menggunakan Shear Lag Theory dan Elementary Theory dibanding dengan FEM elemen segi tiga dan segi empat kemudian dianalisis akibat beban lentur sejajar permukaan sempit, tegangan arah Z diperoleh perbedaan 3,5%, sedang antara FEM sendiri diperoleh 6%. Pada tegangan geser diperoleh perbedaan 11,8%, sedang antara FEM sendiri 12,1%. Akibat beban lentur sejajar permukaan lebar, tegangan arah Z diperoleh perbedaan 4,2%, antara FEM sendiri diperoleh 4,2%. Pada tegangan geser diperoleh perbedaan 16,7%, sedang antar FEM sendiri 4,8%. Akibat beban Torsi bekerja pada sumbu Z, tegangan arah Z diperoleh perbedaan 9,7%, antara FEM sendiri diperoleh 11%. Pada tegangan torsi perbedaan cukup kecil yaitu 9,5%, sedang antar FEM sendiri perbedaan 10%. | en_US |