Perubahan Kadar Albumin dan Prealbumin Setelah Suplementasi Ekstrak Ikan Gabus Metode Freeze Dryer pada Pasien Sepsis
View/ Open
Date
2016Author
Putra, A. Fiza
Advisor(s)
Hanafie, Achsanuddin
Wijaya, Dadik Wahyu
Metadata
Show full item recordAbstract
Background and objectives Sepsis is the second highest cause of death in intensive care and it is the top 10 causes of death throughout the world. Sepsis itself closely related to hypoalbuminemia. Hypoalbuminemia can occurs in 60- 70% septic patients . Hypoalbuminemia may increase the risk of morbidity and mortality. In a meta-analysis study reveals any drop of albumin level by 1.0 g/ dL, the mortality rate will increased 137% and increased morbidity 89%. Nutrition therapy has an important role in the treatment of patients with sepsis. Goal of Nutrition therapy in septic patients is to encounter catabolic rate that occurs, prevent cell damage from oxidative stress and modulate the immune systems. Nutritional Management in septic patients is provide high calories and high protein to keep the catabolic processes. Methodes: Double blind randomized control trials conducted in the period June- July 2016 in Haji Adam Malik Medan Hospital. 40 patients that met inclusion and exclusion criteria assessed changes in albumin and prealbumin after giving snakehead freezy dryer extraction as an additional protein suplementation combine with enteral nutrition Results: 40 eligible patients and 2 patients dropped out. During 3 days of intervention, snakehead freezy dryer extraction group increase serum albumin levels 0.26 g/dL (p<0.001) and prealbumin levels of 9.36 mg/dL (p <0.001). In contrast to placebo group, decrease albumin levels 0.32 g/dL (p<0.001) and decrease prealbumin levels of 4.58 mg/dL (p <0.001) Conclussions: Additional Protein intake in septic patient should be given. Snakehead freezy dryer extraction can be selected as an additional protein intake. Latar belakang dan objektif: Sepsis merupakan penyebab kedua tertinggi kematian di instalasi rawatan intensif dan merupakan 10 penyebab tertinggi kematian di seluruh dunia secara keseluruhan. Sepsis itu sendiri erat kaitannya dengan hipoalbuminemia. Kejadian hipoalbuminemia dapat terjadi pada 60-70% pasien dengan sepsis. Hipoalbuminemia dapat meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas. Pada penelitian meta-analisis didapatkan setiap penurunan albumin darah sebesar 1,0 gr/dL, angka mortalitas meningkat 137 % dan morbiditas 89% Terapi nutrisi mempunyai peranan yang penting dalam penanganan pasien sepsis. Tujuan penatalaksanan nutrisi pada pasien sepsis adalah untuk mengimbangi peningkatan laju katabolik yang terjadi, mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif dan memodulasi sistem imun. Penanganan nutrisi pada pasien sepsis adalah pemberian kalori dan protein yang tinggi untuk mengimbangi proses katabolik yang terjadi. Metode: Penelitian uji klinis tersamar acak ganda yang dilakukan pada periode bulan Juni-Juli 2016 di RSUP Haji Adam Malik Medan. 40 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dinilai perubahan albumin dan prealbumin setelah pemberian ekstrak ikan gabus metode freezy dryer sebagai asupan protein tambahan dengan nutrisi enteral. Selama perlakuan dinilai toleransi terhadap nutrisi enteral dan reaksi alergi yang dapat terjadi. Analisa statistik dengan menggunakan SPSS ver.23. Hasil: Dari 40 pasien yang memenuhi kriteria, 2 pasien diantaranya mengalami putus uji. Selama 3 hari perlakuan, pada kelompok yang diberikan ekstrak ikan gabus metode freezy dryer meningkat kadar albumin 0,26 gr/dL (p<0,001) dan kadar prealbumin sebesar 9,36 mg/dL (p<0,001). Berbeda dengan kelompok yang diberikan plasebo, kadar albumin menurun 0,32 gr/dL (p<0,001) dan penurunan kadar prealbumin 4,58 mg/dL (p<0,001). Kesimpulan: Pemberian nutrisi pada pasien sepsis sebaiknya diberikan asupan protein tambahan. Ekstrak ikan gabus metode .freezy dryer dapat dijadikan pilihan sebagai asupan protein tambahan.
Collections
- Master Theses [163]