• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Master Theses (Linguistics)
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Master Theses (Linguistics)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Makna Kata An-Nisa>’ ( النساء ) dalam Alquran (Kajian Semantik Toshihiko Izutsu)

    View/Open
    Fulltext (1.737Mb)
    Date
    2020
    Author
    Harahap, Rahma Riani
    Advisor(s)
    Hasibuan, Namsyah Hot
    Pujiatuti
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    In general, the word an-Nisa>’ ( النساء ) is understood as a plural form of the word imra’ah (female). The word an-Nisa>’ ( النساء ) is often only understood with the meaning of woman / woman without understanding that in fact the word an-Nisa>’ ( النساء ) and its derivation have a neglected category of meaning. Especially when this word is used in the Koran as a linguistic phenomenon. Research in this thesis is about the meaning of the word an-Nisa>’ ( النساء ) in the Qur'an. The data used are Qur'anic verses that speak directly about an-Nisa’> ( النساء ). This study uses the Izutsu semantic approach, which will analyze the meaning of words by paying attention to the historical meaning of the word, so that the concept of the word is built up in an interpretation. The results of this study are that the word an-Nisa>’ ( النساء ) has a basic meaning of women / women. This word has four forms of mention in the Qur'an, namely: Imra'ah ( امرأة ) or Mar'ah ( مراة ), an-Nisa>’ ( النساء ) and al-Niswah ( النسؤاة ), al- Untsa ( الانثئ ), al- Banat ( البنات ), and Umm ( ام ). Syntagmatically, the word an-Nisa>’ ( النساء ) always encompasses one meaning, namely: women, who have female sex. Paradigmatically the word an-Nisā '( النساء ) establishes a relationship of synonymity with the words Imra'ah ( امرأة ) or Mar'ah ( مراة ), an-Nisa>’ ( النساء ) and al-Niswah ( النسؤاة ), al-Untsa ( الانثئ ), al banat ( البنات ), and ummu ( ام ). Whereas the antonymity of the word an-Nisa>’ ( النساء ) is with Rijal ( رجل ). This word in the pre-Qur'anic period was understood as being helpless, weak and oppressed. Whereas in the Qur'anic period, this word was conceived as meaning that women are one of the two types of gender that are recognized and have respectable and noble positions and have rights as well as men. The difference with men is only in terms of their existence. In the Post-Qur'anic era, this word was used more in the study of gender equality between men and women.
     
    Secara umum kata an-Nisa>’ ( النساء ) dipahami sebagai bentuk plural dari kata imra’ah (perempuan). Kata an-Nisa>’ ( النساء ) seringkali hanya dipahami dengan makna wanita/perempuan tanpa disertai pemahaman bahwa sebenarnya pada kata an-Nisa’> ( النساء ) dan derivasinya terdapat kategori makna yang terabaikan. Terlebih ketika kata ini digunakan dalam Alquran sebagai sebuah fenomena linguistik. Penelitian dalam tesis ini mengenai makna kata an-Nisa>’ ( النساء ) dalam Alquran. Data yang digunakan adalah ayat-ayat Alquran yang berbicara secara langsung mengenai an-Nisa>’ ( النساء ). Penelitian ini menggunakan pendekatan semantik Izutsu, yang akan menganalisis makna kata dengan memperhatikan kesejarahan makna kata tersebut, sehingga terbangun konsep tentang kata itu dalam sebuah penafsiran. Hasil penelitian ini adalah bahwa kata an-Nisa>’ ( النساء ) memiliki makna dasar wanita/perempuan. Kata ini memiliki empat bentuk penyebutan dalam Alquran, yaitu: Imra’ah (امرأة ) atau Mar’ah ( مراة ), an-Nisa>’ ( النساء ) dan al-Niswah ( النسؤاة ), al-Untsa ( الانثئ ), al-Banat( البنات ), dan Ummu ( ام ). Secara sintagmatik, kata an-Nisa’> ( النساء ) senantiasa melingkupi satu makna, yaitu: perempuan, yang memiliki jenis kelamin perempuan. Secara paradigmatik kata An-nisā’ ( النساء ) menjalin hubungan sinonimitas dengan kata Imra’ah ( امرأة ) atau Mar’ah ( مراة ), an-Nisa’> ( النساء ) dan Al-Niswah ( النسؤاة ), Al-untsa ( الانثئ ), al banat ( البنات ), dan ummu ( ام ). Sedangkan hubungan antonimitas kata an- Nisa>’ ( النساء ) adalah dengan rijal ( رجل ). Kata ini pada masa pra Qur’anik dipahami sebagai makhluk tak berdaya, lemah dan tertindas. Sedangkan di masa Qur’anik, kata ini dikonsepsikan sebagai yang bermakna perempuan merupakan salah satu dari dua jenis gender yang diakui dan memiliki kedudukan terhormat dan mulia serta mempunyai hak-hak seperti halnya kaum lelaki. Perbedaannya dengan kaum lelaki hanya dari sudut eksistensinya saja. Pada masa Pasca Qur’anik, kata ini lebih dipergunakan dalam kajian kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan.

    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41040
    Collections
    • Master Theses (Linguistics) [514]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV