Persepsi Wisatawan Terhadap Pengembangan Kawasan Penatapan Doulu

Abstract

Many tourist attractions gradually formed into tourist destinations. The establishment of tourist attractions due to the supply factor of tourist attraction. Tourist attractions are an open space provided for tourists to do tours, recreation, or rest with a short time. Kawasan Penatapan Doulu has attracted people of North Sumatra to choose this area as a tourist destination. The existence of this area adds to the list of tourist destinations to visit. In addition to the tourist attractions offered, infrastructure facilities also support the existence of this area and as an important supply factor. So the purpose of this research is to examine and to analyze the factors of tourist interest who come to visit, the level of satisfaction, and the development strategies. The analytical method used is a descriptive-quantitative method to describe events and phenomena that occur in the research site through the dissemination of questionnaires and observation on tourist attractions, accessibility, public infrastructure, public facilities, and tourist facilities. Rationalistic quantitative method is implemented in the analysis process with critical thinking in analyzing a problem or tendency that occurs in the field. The result concluded that, to enjoy the beauty of nature as a internal factor and the attractiveness of nature as an external factor that influencing tourist’s motivation. There is a match between the internal factor and external factor of tourists to visit. Availability of facilities have not been able to satisfy the expectations of tourists. In general, satisfaction’s level of tourists is less satisfied with parking facilities, toilets, cleanliness, fire departments, and quality of the stall building. Tourist attractions and accessibility have been good enough to support the existence of the area. However, accessibility improvements can be made by routinely and periodically road maintenance, traffic arrangements, bus stops and AC bus. In general, public infrastructure is good, but it needs to develop of sewage treatment systems of dirty water and rainwater, improved the quality street lighting and telecommunication signal quality, and installation of sewer pipes is necessary. Public facilities in general have not been good, improvement and provision of necessary facilities such as fire extinguishers, rescue facilities, disaster response facilities, EDC, residential and communal garbage containers, ramps, pedestrian paths, toilet facilities, parking patterns, parking signs. In general, tourism facilities have not been good. Improvement and provision of facilities is required such as lodging, tourist information centers, tourism police and tourist task forces, souvenirs, and signposts.

Banyak tempat wisata secara lambat laun terbentuk menjadi destinasi wisata. Terbentuknya tempat wisata karena faktor penawaran daya tarik wisata. Tempat wisata merupakan sebuah ruang terbuka yang disediakan bagi wisatawan untuk melakukan wisata, rekreasi, atau istirahat dengan waktu yang tidak lama. Kawasan Penatapan Doulu sudah menarik hati masyarakat Sumatera Utara sebagai tempat wisata pilihan. Hadirnya kawasan ini menambah daftar tempat tujuan wisata yang dikunjungi. Keberadaannya sudah berlangsung cukup lama. Selain dari daya tarik wisata yang ditawarkan, sarana prasarana turut juga menunjang keberadaan kawasan ini dan sebagai faktor penawaran yang penting. Penelitian ini berusaha mengkaji dan menganalisis faktor-faktor minat wisatawan yang datang berkunjung, tingkat kepuasaan, dan strategi pengembangannya Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif untuk menggambarkan peristiwa dan fenomena yang terjadi di tempat penelitian melalui penyebaran kuesioner dan hasil amatan terhadap daya tarik wisata, aksesibilitas, prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas wisata. Metode kuantitatif rasionalistik diimplementasikan pada proses analisis dengan penekanan terletak pada ketajaman dan kepekaaan berpikir dalam menganalisis suatu masalah atau kecenderungan yang terjadi di lapangan. Dari hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor minat wisatawan untuk menikmati keindahan alam sebagai faktor internal dan daya tarik alam sebagai faktor eksternal. Kedua faktor ini menunjukkan bahwa adanya kesesuaian antara faktor internal dan eksternal wisatawan untuk datang berkunjung. Fasilitas yang tersedia belum mampu memuaskan harapan wisatawan. Tingkat kepuasan wisatawan secara umum kurang puas terhadap fasilitas parkir, toilet, kebersihan, pemadam kebakaran, dan kualitas bangunan. Daya tarik wisata dan aksesibilitas yang dimiliki sudah baik menunjang keberadaan kawasan. Namun, peningkatan aksesibilitas dapat dilakukan dengan cara pemeliharaan jalan secara rutin dan berkala, pengaturan lalu lintas, halte bus dan mesin pendingin bus. Prasarana umum secara umum sudah baik, namun pengembangan sistem pengolahan limbah air kotor dan air hujan, meningkatkan kualitas lampu penerangan jalan, meningkatkan kualitas sinyal telekomunikasi, dan pemasangan pipa saluran pembuangan perlu dilakukan. Fasilitas umum secara umum belum baik. Peningkatan dan penyediaan fasilitas diperlukan seperti APAR, sarana penyelamatan, fasilitas tanggap bencana, mesin EDC, wadah sampah individual, ramp, jalur pejalan kaki, fasilitas toilet, pola parkir, marka parkir, dan rambu parkir. Fasilitas wisata cenderung masih belum baik. Peningkatan dan penyediaan fasilitas diperlukan seperti penginapan, pusat informasi wisata, polisi pariwisata dan satuan tugas wisata, cendera mata, dan rambu penunjuk arah.