dc.contributor.advisor | Halim, Binarwan | |
dc.contributor.advisor | Harahap, M. Rusda | |
dc.contributor.author | Lubis, Julita Adriani | |
dc.date.accessioned | 2021-08-24T04:45:42Z | |
dc.date.available | 2021-08-24T04:45:42Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41141 | |
dc.description.abstract | BACKGORUND: Abortion is the most common occurance in pregnancy, with a prevalence of 10-15%. Causes of maternal mortality the classic one in abortion. Maternal Mortality in Indonesia (MMI) in Indonesia is still holding the “number one” in Southeast Asia, Where every 15.000-17.000 mother died giving birth. Indonesia’s high maternal mortality rate is caused by several things, namely indirect causes lack of knowledge of mother and family of the risk of pregnancy and childbirth. In normal pergenancy, the early stages of development occur in an environment of low oxygen (O2). Physioogical hypoxia of gestational sac protects the fetus againts the destroyer and teratogenics effect of O2 free radicals (OFRs). Free radical are excessive compared to the amount of antioxidant known to cause oxidative stress and cell damage. Selenium is a component of gluthatione peroxidase, an important enzyme (GPx), which acts to prevent the formation of free radical species (ROS). In the case of abortion oxidative stress in the placenta can cause preeclampsia and abortion where fluctuations in oxygen increased sharply and syncytiotrophoblast layer of the placenta is very sensitive to oxygen, causing an increase in the selective degeneration and premature excessive lead intake from maternal blood and obtained trophoblast invasion less with endovascular aggregation cytotrophoblast cells are more complete.
OBJECTIVE: To determined differences in the evels of gluthatione peroxidase in normal pregnancy anf threatened abortion and normal pregnancy first trimester group
METHODS : the study uses cross sectionel study in which two groups of women with threatened abortion and first trimester of normal pregnancy. The sutdy began on 1st
RESULTS : from 42 study sample comprised 21 groups of abortion and 21 normal pregnancy group that there is a significant difference in both gorups abortion and normal pregnancy in which the value of p=0.000 ( p<0.05) | en_US |
dc.description.abstract | LATAR BELAKANG : abortus merupakan kejadian paling sering dijumpai pada kehamilan, dengan prevalensi 10-15 %.Penyebab klasik kematian ibu salah satunya adalah abortus. Angka Kematian Ibu di Indonesia (AKI) di Indonesia masih memegang “peringkat satu” di Asia Tenggara, dimana setiap tahunnya 15.000-17.000 ibu meninggal karena melahirkan. Tingginya AKI di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal penyebab tidak langsung yaitu rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga terhadap resiko-resiko kehamilan dan persalinan. Pada hamil normal, stadium awal perkembangan terjadi pada lingkungan yang rendah oksigen (O2). Hipoksia fisiologis dari kantung gestasi akan melindungi fetus terhadap efek penghancur dan teratogenik dari radikal bebas O2 (OFRs
TUJUAN : Mengetahui perbedaan kadar Glutation peroksidase pada abortus imminens dan hamil normal trimester I di RSUP.H.Adam Malik, RS.Jejaring FK USU dan RS.Swasta Medan. Mengukur kadar glutation peroksidase pada kelom abortus imminens dan kelompok hamil normal trimester I ). Radikal bebas dengan jumlah yang berlebih dibandingkan dengan antioksidan disebut stres oksidatif dan akan menyebabkan kerusakan sel. Selenium merupakan salah satu komponen penting enzim Glutation Peroksidase (GPx) yang berperan untuk mencegah terbentuknya radikal bebas spesies (ROS). Pada kasus abortus stres oksidatif pada plasenta dapat menyebabkan timbulnya preeklamsia dan abortus dimana fluktuasi oksigen meningkat tajam dan lapisan sinsitiotrofoblas pada plasenta sangat sensitif terhadap peningkatan oksigen sehingga menyebabkan degenerasi selektif dan menyebabkan pemasukan premature yang berlebihan dari darah maternal dan didapatkan invasi trofoblas lebih sedikit dengan agregasi endovascular sel sitotrofoblas yang lebih lengkap.
METODE:Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional pada 2 kelompok penelitian yaitu ibu dengan abortus imminens dan hamil normal trimester I. Penelitian ini dimulai pada 1 januari 2014 sampai jumlah sampel terpenuhi dengan total sampel dari kedua kelompok penelitian sebanyak 42 sampel.
HASIL: Dari 42 sampel penelitian yang terdiri 21 kelompok abortus dan 21 kelompok hamil normal bahwa terdapat perbedaan bermakna pada kedua kelompok abortus dan hamil normal dimana nilai p=0.000 ( p<0.05) | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Abortus | en_US |
dc.subject | ROS | en_US |
dc.subject | GPx | en_US |
dc.subject | OFRs | en_US |
dc.title | Perbedaan Kadar Glutation Peroksidase pada Abortus Imminens dan Hamil Normal Trimester I di RSUP.H.Adam Malik, RS Jejaring Fk USU dan RS.Swasta Medan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | Julita Adriani Lubis | |
dc.description.pages | 105 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |