Show simple item record

dc.contributor.advisorHadibroto, Budi R
dc.contributor.advisorHalim, Binarwan
dc.contributor.authorSahnanda, Janwar
dc.date.accessioned2021-08-24T08:01:48Z
dc.date.available2021-08-24T08:01:48Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41189
dc.description.abstractTujuan : Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor Umur, Paritas dan IMT mempengaruhi wanita SOPK terhadap rasio LH/FSH. Tempat Penelitian dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP.H. Adam Malik dan Pusat Fertilitas Halim. Penelitian dimulai pada bulan Desember 2010 sampai jumlah sampel terpenuhi. Rancangan : “cross sectional” dengan metode pendekatan observasional analitik. Metode : Subyek penelitian adalah pasien yang berobat jalan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP. H. Adam Malik dan pusat fertilitas Halim, dengan cara pengambilan sampel melalui consecutive sampling dengan penetapan kriteria inklusi dan eksklusi sampai jumlah sampel minimal terpenuhi. Data ditampilkan dalam bentuk frekuensi, persentase. Statistik analitik yang digunakan adalah chi square untuk menganalisis perbedaan ratio LH/FSH normal dan tinggi pada penderita SOPK. Kekuatan hubungan antar variabel dianalisis dengan “Pearson’s product-moment correlation”. Hasil : Diantara wanita yang memiliki rasio LH/FSH tinggi, sebanyak 83,33 persen berumur 26-30 tahun dan sisanya yakni 16,67 persen berumur 31-35 tahun. Sementara itu, diantara wanita yang memiliki rasio LH/FSH normal, 50 persen diantaranya berumur 26-30 tahun, 25 persen diantaranya berumur 31-35 tahun, sebanyak 16,67 persen berumur 21-25 tahun, sebanyak 5,56 persen berumur 36- 40 tahun dan sebanyak 2,78 persen yang berumur 41-45 tahun. Diantara wanita yang memiliki rasio LH/FSH tinggi, sebanyak 50 persen diantaranya memiliki jumlah paritas 0 dan 2. Sementara itu, diantara wanita yang memiliki rasio LH/FSH normal, sebanyak 50 persen memiliki jumlah paritas 0, sebanyak 41,67 persen persen memiliki jumlah paritas 1, sebanyak 8,33 persen memiliki jumlah paritas 2. Seluruh wanita responden yang memiliki rasio LH/FSH tinggi memiliki IMT yang normal. Sementara itu, diantara wanita yang memiliki rasio LH/FSH normal, sebanyak 80,56 persen memiliki IMT normal, 13,89 persen memiliki IMT meningkat dan sebanyak 5,56 persen memiliki IMT rendah. Kesimpulan : p-value untuk variabel umur sebesar 0,610. Karena lebih besar dari 0,05, maka keputusannya adalah tidak tolak H0 yang artinya tidak ada hubungan antara rasio LH terhadap FSH dengan umur wanita. Hal yang sama juga terjadi pada variabel IMT, karena nilai p-valuenya lebih dari 0,05 yakni 0,497 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara rasio LH terhadap FSH dengan indeks massa tubuh seseorang. Sementara itu, berbeda dengan kedua variabel diatas, nilai p-value variabel paritas sebesar 0,013.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSindroma Ovarium Polikistiken_US
dc.subjectRasio LH/FSHen_US
dc.subjectUmuren_US
dc.subjectIMTen_US
dc.subjectParitasen_US
dc.titleHubungan Umur, Paritas, Indeks Massa Tubuh Wanita Sindroma Ovarium Polikistik ( SOPK ) dengan Rasio LH / FSHen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimFulltext
dc.description.pages46 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record