Nilai dan Fungsi Ndungndungen Karo
View/ Open
Date
2009Author
Ginting, Rosita
Advisor(s)
Sibarani, Robert
Syaifuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Tesis ini berjudul “Nilai dan Fungsi Ndungndungen Karo”. Tesis ini
menjabarkan tentang macam-macam Ndungndungen Karo, nilai-nilai yang
terkandung dalam Ndungndungen Karo, fungsi Ndungndungen Karo, dan bagaimana
penggunaan Ndungndungen Karo pada saat sekarang ini. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif,
dengan teknik rekaman dan interviu. Metode kepustakaan juga digunakan dalam
penelitian ini karena data sekunder dari penelitian ini adalah data-data yang
ditemukan pada sumber pustaka. Data primer penulis dapatkan dari para informan.
Ndungndungen Karo sama dengan pantun dalam bahasa Indonesia,
pewarisannya melalui lisan (oral tradition). Umumnya, Ndungndungen Karo terdiri
atas empat larik setiap bait, dua larik pertama merupakan sampiran dan dua larik
terakhir merupakan isi. Menurut isinya, Ndungndungen Karo dapat dibagi atas
Ndungndungen yang berisi: nasihat, nasib, percintaan, perkenalan, perpisahan,
humor, dan adat. Makna Ndungndungen Karo banyak yang mencerminkan nilai-nilai sosial,
budaya dan nilai-nilai didaktis. Fungsi Ndungndungen Karo adalah: fungsi
komunikasi, fungsi yang berkaitan dengan norma-norma sosial, fungsi sebagai
pengajaran adat, fungsi pengungkapan emosional, fungsi estetis, dan fungsi sebagai
alat pendidikan. Penggunaan Ndungndungen Karo sekarang ini cenderung berkurang bila
dibandingkan dengan masa lampau. Dahulu seorang pemuda dalam pergaulannya
dengan seorang gadis mempergunakan Ndungndungen sebagai alat komunikasi antara
mereka. Berbeda dengan muda-mudi sekarang tidak lagi menggunakan
Ndungndungen sebagai alat untuk menyampaikan maksud. Tapi para orang tua
masih sering menggunakan Ndungndungen pada setiap upacara adat Karo dan acara
kebaktian di gereja. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tujuan masyarakat Karo
berndungndungen (berpantun) ialah untuk mendidik dan mengajar anggota
masyarakat agar mampu menasihati dan mengetahui sopan santun, adat istiadat, dan
kekerabatan. The title of this thesis is “The Value and The Function of Ndungndungen
Karo”. It describes some various of Ndungndungen Karo, the value contained in
Ndungndungen Karo, the function of Ndungndungen Karo and how the
Ndungndungen Karo is being used at the present moment. The method being used in this research is qualitative descriptive method, in
which the data is collected through recording and interviews. Library reseach is also
applied in this research where the secondary data of this research is found from the
library while primary data is taken from some informants. Ndungndungen Karo is the same as poem in Bahasa Indonesia, which is
regenerated orally (oral tradition). Generally, Ndungndungen Karo consists of four
lines in one verse; the first two lines are as preface and the last two lines are as the
contents. According to its contents Ndungndungen Karo can be devided into advice,
joy, sorrow, fate, love, acquintance, separateness, humor and culture. The essence of
Ndungndungen Karo mostly reflects social, cultural as well as the education value.
Ndungndungen Karo functions as communication, social related values, cultural
pedagogy, emotional expressions, aesthetical, and educational functions. At the present moment, Ndungndungen Karo is less frequently used.
Compared with its usage in the past, the young couple used Ndungndungen as a
media of communications in their acquaintances. It is very much different from the
young couples now days who tend not to use Ndungndungen as a means
communications to express their ideas any more. However, this is quite different from
the older generations where ndungdungen is still commonly used among them when
attending parties, traditional ceremonies and churches. Based on the research conducted, it can be concluded that the main purpose
of ndungdungen among Karo ethnic is to educate the general public so as to enable
them in giving advice, knowing how to conduct proper manner in society and
maintain the kinship.