Perbandingan Status Koagulasi Penderita Stroke Iskemik dengan Non Stroke
View/ Open
Date
2014Author
Abdi, Zainal
Advisor(s)
Gatot, Dairion
Handayani, Savita
Metadata
Show full item recordAbstract
Background : Thrombosis is one of causes increasing morbidity, disablement,and mortality in ischemic stroke’s patient. The basic mechanism of thrombosis is hypercoagulation state, so by finding it earlier can prevent and reduce thrombosis that cause ischemic stroke.
Objective : This study to asses the event of hypercoagulation between ischemic stroke’s patient and non stroke.
Methods : A total of 21 subjects with ischemic stroke’s patient and 21 subjects with non stroke entered into the study. All participants were examined for hemostatic parameters included prothrombin time (PT), INR, activated partial thromboplastin Time (aPTT), Fibrinogen, D-dimer. To compare the result of hemostatic both of groups were used t independent test if the distribution was normal or used Mann Whitney test if the distribution wasn’t normal. The result would be significant if p < 0,05. Statistical analysis by using the computer program.
Result : According to characteristic of population, it was found some variables significantly, included systolic blood pressure, diastolic blood pressure, INR, aPTT ratio and D-dimer. Hypercoagulation in ischemic stroke group was found 47,6% (n=10) and non hypercoagulation group was 52,4% (n=11) , but in non stroke group, hypercoagulation was found about 23,8% (n=5) and non hypercoagulation was 76,2% (n=16). According to statistical analysis there wasn’t significant hypercoagulation between ischemic stroke’s patient and non stroke (p>0,05).
Conclusion : There wasn’t significant hypercoagulation between ischemic stroke group with non stroke group. Latar Belakang : Trombosis merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kesakitan, kecacatan, dan kematian pada penderita stroke iskemik. Dasar terjadinya trombosis adalah keadaan hiperkoagulasi sehingga dengan mengenalinya secara dini dapat mencegah dan mengurangi kejadian trombosis yang mengakibatkan stroke iskemik.
Tujuan : Studi ini untuk mengetahui kejadian hiperkoagulasi pada penderita stroke iskemik dengan yang non stroke.
Metode : Sebanyak 21 pasien stroke iskemik dan 21 pasien non stroke ikut dalam penelitian dan dilakukan pemeriksaan hemostasis yang terdiri dari masa Prothrombin (PT), INR, masa tromboplastin parsial teraktivasi (aPTT), kadar Fibrinogen dan D-dimer. Untuk membandingkan nilai hemostasis kedua kelompok penelitian digunakan uji t independen bila data berdistribusi normal, atau uji Mann Whitney bila tidak berdistribusi normal. Nilai akan bermakna bila P < 0,05. Analisa statistik menggunakan program komputer.
Hasil : Berdasarkan karakteristik populasi penelitian, didapatkan variabel yang berbeda secara bermakna yakni tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, INR, rasio aPTT dan D-dimer.
Keadaan hiperkoagulasi pada kelompok stroke iskemik sebanyak 47,6% (n=10) dan non hiperkoagulasi sebanyak 52,4% (n=11), sedangkan pada kelompok non stroke didapatkan keadaan hiperkoagulasi sebanyak 23,8% (n=5) dan non hiperkoagulasi sebanyak 76,2% (n=16). Berdasarkan analisa statistik tidak didapatkan perbedaan yang bermakna keadaan hiperkoagulasi antara penderita stroke iskemik dengan non stroke (p>0,05).
Kesimpulan : Tidak ada nya perbedaan yang signifikan hiperkoagulasi pada grup stroke iskemik dengan grup non stroke.
Collections
- Master Theses [404]