Show simple item record

dc.contributor.advisorRidwan, T. Amin
dc.contributor.authorSyahrial
dc.date.accessioned2021-08-26T03:01:34Z
dc.date.available2021-08-26T03:01:34Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41327
dc.description.abstractThis research analysis personal pronoun of Japanese deals with structure and semantics based on keigo and gender. The method used in this research is the descriptive one. The research on personal pronouns is based on the Lyons theory (1977), Samsuri (1980), Djajasudarma (1993), Moeliono dkk (1993), Alwi dkk (1998). While the research on personal pronouns of Japanese uses theory of Takeshi (1980), Horikuchi (1982), and Kindaichi (1993). For the analysis on keigo uses theory of Morita (1977), Minoru (1986) and Horikawa (1986). And for the analysis on gender uses theory of Tsujimura (1995). The result of the research indicates that the personal pronouns of Japanese are monomorphemic and polymorphemic. The form of polymorphemic consists of basic from + suffix and reduplication. The connection with keigo is manifested through preffixation 0- and go- in the noun and nominal de verba, and conffixation 0-..... suru in the nominal de verba. Preffixation 0- and go- refers to personal pronouns II, while conffixation 0-..... suru refers to personal pronouns I. In relation to gender, personal pronouns of Japanese are different between speaker and listener or addresser and addressee both male and female as well as the neutral.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini mengkaji pronomina persona bahasa Jepang dari struktur dan makna berdasarkan keigo dan genderu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Untuk membahas pronomina persona, teori yang digunakan antara lain adalah teori Lyons (1977), Samsuri (1980), Djajasudarrna (1993), Moeliono, dkk (1993), Alwi, dkk (1998). Untuk pronomina persona bahasa Jepang teori yang digunakan adalah Takeshi (1980), Horikuchi (1982), Kindaichi (1993). Teori yang berkaitan dengan keigo digunakan teori Morita (1977), Minoru (1986), Horikawa (1986). Teori yang berkaitan dengan genderu digunakan teori Tsujimura (1995). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pronomina persona bahasa Jepang berbentuk monomorfernis dan polimorfemis. Bentuk polimorfemis mencakup bentuk dasar + sufiks dan reduplikasi. Sehubungan dengan keigo pronomina persona bahasa Jepang dapat diwujudkan melalui prefiksasi 0- dan go- pada nomina dan nominal de verba, serta konfiksasi 0- ..... suru pada nominal de verba. Prefiksasi 0- dan go- mengacu kepada pronomina persona kedua, sedangkan konfiksasi o- .....suru mengacu kepada pronomina persona pertama. Dalam hubungannya dengan genderu. Pronominal persona bahasa Jepang berbeda antara penyapa dan pesapa atau penutur dan mitra tutur dalam bertutur antara laki-Iaki dan wanita maupun netral.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKeigoen_US
dc.subjectGenderuen_US
dc.subjectSemantiken_US
dc.titlePronomina Persona Bahasa Jepang ditinjau dari Keigo dan Genderu (Analisis Struktur dan Semantik)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM992109022
dc.description.pages169 halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record