Prosodi Pantun Melayu(dalam Acara Perkawinan Adat Melayu Deli)
View/ Open
Date
2008Author
Henilia
Advisor(s)
Suhadi, Jumino
Syarfina, T
Metadata
Show full item recordAbstract
Tesis ini merupakan laporan hasil penelitian lapangan tentang
prosodi pantun dalam masyarakat Melayu Pesisir Sumatera Timur.
Pengkajian tentang prosodi pantun melayu dalam acara perkawinan adat
Melayu Deli mempergunakan teori Collier (1993) dan Van Heuven (1994). Metode yang dipergunakan dalam pengkajian ini adalah metode
deskriptif kuantitatif, sedang sumber data diperoleh dari perkawinan
keluarga Bapak H. Azwani Malik Miraza, Bapak Muhizar, dan H. Zulham.
Ruang lingkup kajian pantun yang dipergunakan dalam upacara mengantar
pengantin laki-laki ke tempat pengantin perempuan dalam lima tahap, yaitu
pantun hempang batang, pantun hempang pintu, pantun tabir pendinding
pelaminan, pantun kembang tikar dan pantun buka kipas. Kajian ini
di fokuskan pada aspek prosodi frekuensi dan durasi. Sedangkan temuan-
temuannya terdiri dari laras nada dasar, nada final, nada atas atau tinggi
dan nada rendah, dan durasi vokal pada akhir kalimat lebih panjang dari
pada vokal yang terdapat pada awal atau tengah kalimat. Tesis ini merupakan laporan hasil penelitian lapangan tentang
prosodi pantun dalam masyarakat Melayu Pesisir Sumatera Timur.
Pengkajian tentang prosodi pantun melayu dalam acara perkawinan adat
Melayu Deli mempergunakan teori Collier (1993) dan Van Heuven (1994). Metode yang dipergunakan dalam pengkajian ini adalah metode
deskriptif kuantitatif, sedang sumber data diperoleh dari perkawinan
keluarga Bapak H. Azwani Malik Miraza, Bapak Muhizar, dan H. Zulham.
Ruang lingkup kajian pantun yang dipergunakan dalam upacara mengantar
pengantin laki-laki ke tempat pengantin perempuan dalam lima tahap, yaitu
pantun hempang batang, pantun hempang pintu, pantun tabir pendinding
pelaminan, pantun kembang tikar dan pantun buka kipas. Kajian ini
di fokuskan pada aspek prosodi frekuensi dan durasi. Sedangkan temuan-
temuannya terdiri dari laras nada dasar, nada final, nada atas atau tinggi
dan nada rendah, dan durasi vokal pada akhir kalimat lebih panjang dari
pada vokal yang terdapat pada awal atau tengah kalimat.