Show simple item record

dc.contributor.advisorGatot, Dairion
dc.contributor.advisorHandayani, Savita
dc.contributor.authorKarmila, Ratna
dc.date.accessioned2021-08-26T03:28:02Z
dc.date.available2021-08-26T03:28:02Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41334
dc.description.abstractBackground: Altough patients with chronic heart failure have an adequate teraphy, but most of them still complaining exercise intolerance and with high mortality rate. Iron homeostasis disturbance can occure on chronic heart failure patients, marked with decrease of iron status in the circulation. Aim: The aim of the present study was to asses the correlation on iron status and the New York Heart Association (NYHA) functional class of chronic heart failure patients in RSUP Haji Adam Malik Medan. Methods: In this cross sectional study, 43 patients diagnosed with chronic heart failure was involved in this study. Result: From the data analysis we found that ferritin serum is most higher in NYHA functional class IV (946 ng/dl) dan no significant correlation was found between iron status and NYHA functional class (p>0,005). Conclusion: In conclusion, there is no statistically significant correlation between iron status level and NYHA functional class (p>0.05) . Future studies with biggest sample are needed to asses the correlation of iron status and New York Heart Association (NYHA) functional class of chronic heart failure in Haji Adam Malik Hospital Medan.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Meskipun telah mendapat pengobatan yang adekuat, seringkali pasien gagal jantung masih mengeluhkan intoleransi terhadap aktivitas dan angka mortalitas yang masih tinggi. Pada gagal jantung kronik dapat terjadi gangguan homeostasis besi baik pada pasien anemia maupun non anemia yang ditandai dengan menurunnya status besi di sirkulasi. Tujuan: Penelitian ini berhubungan mengetahui korelasi kadar status besi dengan derajat keparahan pasien gagal jantung kronik yang dirawat inap di RSUP HAM. Metode: Penelitian dengan metode cross sectional dilakukan pada 43 pasien dengan diagnosis gagal jantung kronik yang dirawat inap di RSUP HAM. Hasil: Hasil analisis diperoleh rerata kadar ferritin serum tertinggi pada NYHA IV (946 ng/dl) dan tidak diperoleh korelasi antara kadar status besi dengan kelas fungsional NYHA yang signifikan secara statistik (p>0,05). Kesimpulan: Sebagai kesimpulan, tidak didapatkan korelasi yang signifikan secara statistic antara status besi dan kelas fungsional NYHA pada pasien gagal jantung yang dirawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan. Diperlukan penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih besar untuk menilai korelasi status besi dengan derajat keparahan pasien gagal jantung kronik. Kata kunci : status besi, defisiensi besi, anemia, gagal jantungen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectstatus besien_US
dc.subjectdefisiensi besien_US
dc.subjectanemiaen_US
dc.subjectgagal jantung kroniken_US
dc.titleKorelasi Kadar Status Besi dengan Derajat Kelas Fungsional Pasien Gagal Jantung Kronis yang dirawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM097101004
dc.description.pages55 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record