dc.contributor.advisor | Widhiastuti, Retno | |
dc.contributor.advisor | Fachruddin, Chalida | |
dc.contributor.author | Handayani, Tri | |
dc.date.accessioned | 2021-08-27T04:56:07Z | |
dc.date.available | 2021-08-27T04:56:07Z | |
dc.date.issued | 2010 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41468 | |
dc.description.abstract | The aims of this study are to identify the utilization of plants by Malayan community in using the plants. By documenting the ethnobotany of Malayan community in Tanjung Tiram Subdistrict, it is expected that the community’s knowledge concerning about the traditional usage of plants will not be lost. In addition, it can be input data for the local government in managing, especially in managing various species of plants for developing community’s welfare based on traditional knowledge and wisdom.
This study was conducted to Malayan community who lives at Tanjung Tiram Subdistric, Batubara Regency, North Sumatra. The aims of this study are to identify the utilization of plants by Malayan of community in using the plants. By documenting the ethnobotany of Malayan community, it is expected that the community’s knowledge concerning about the traditional usage of plants will not be lost. In addition, it can be input data for the local government in managing forest resources, especially in managing various species of plants for developing community’s welfare based on traditional knowledge and wisdom.
The study was conducted through 3 stages: literature study, field observation and interviews, data processing and analysis. The result of the research showed that Malayan of community’s Tanjung Tiram use 12 species of plants of Arecaceae families. The plants utilization of Malayan community consists of food plants (8 species), building materials (6 species), rope and handicraft materials (8 species), medicinal plants (4 species), cultural purposes (3 species), and ornamental plants (3 species).
The public of Malayan knowledge at Tanjung Tiram Subdistric about the utilization of plants from the older generation to younger generation have lowering. The highest level of degradation in the age group A (teenager) are 0,24 and the smallest in the age group B (adult) are 0,09. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat Melayu dalam pemanfaatan tumbuhan. Diharapkan dengan adanya pendokumentasian pengetahuan etnobotani masyarakat Melayu di Kecamatan Tanjung Tiram, pengetahuan yang ada di masyarakat tidak hilang dan hasil dari penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai masukan bagi pemerintah daerah dalam kegiatan pengembangan, pemanfaatan dan pelestarian tumbuhan berguna secara lestari yang berbasis kepada kearifan lokal masyarakat.
Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat Melayu yang terdapat di Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat Melayu dalam pemanfaatan tumbuhan. Diharapkan dengan adanya pendokumentasian pengetahuan etnobotani masyarakat Melayu, pengetahuan yang ada di masyarakat tidak hilang dan hasil dari penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai masukan bagi pemerintah daerah dalam kegiatan pengembangan sumberdaya alam, khususnya berbagai spesies tumbuhan untuk kesejahteraan masyarakat berbasis pengetahuan/ kearifan lokal.
Penelitian dilakukan melalui tiga tahapan yaitu studi pustaka, observasi lapangan dan wawancara serta pengolahan dan analisis data. Dari penelitian yang dilakukan Masyarakat Melayu Tanjung Tiram memanfaatkan 12 spesies tumbuhan dari famili Arecaceae dan 2 spesies tumbuhan dari famili Piperaceae. Pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat Melayu Tanjung Tiram yaitu tumbuhan pangan (8 spesies), bahan bangunan (6 spesies), penghasil tali, kerajinanan dan anyaman (8 spesies), tumbuhan obat (4 spesies), kegunaan adat (3 spesies) dan tumbuhan hias (3 spesies).
Pengetahuan masyarakat Melayu di Kecamatan Tanjung Tiram tentang pemanfaatan tumbuhan dari generasi tua ke generasi muda mengalami penurunan. Tingkat degradasi tertinggi terdapat pada kelompok umur A (remaja) yaitu 0,24 dan yang terkecil adalah pada kelompok umur B (dewasa) yaitu 0,09. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Etnobotani | en_US |
dc.subject | Masyarakat Melayu | en_US |
dc.subject | Pemanfaatan | en_US |
dc.title | Pemanfaatan Tumbuhan Sirih-Sirihan (Piperaceae) dan Palem-Paleman (Aracaceae) dalam Kehidupan Masyarakat Melayu di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM087030027 | |
dc.description.pages | 92 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |