Show simple item record

dc.contributor.advisorIlyas, Syafruddin
dc.contributor.advisorHutahaean, Salomo
dc.contributor.authorSimatupang, Ulina Catarina
dc.date.accessioned2021-08-30T01:43:03Z
dc.date.available2021-08-30T01:43:03Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41536
dc.description.abstractThe study aimed to determine the effect of chitosan on the kidney of rats (Rattus sp.) exposed to lead acetate. Thirty five male animals weighing 250g were divided into 7 groups: K group as a control (without treatment), P1 received Pb (40 mg/kg bw as lead acetate), while P2, P3, and P4, all received Pb (40 mg/kg bw) and chitosan (0,5%, 0,75%, and 1% respectively). P5 group received only chitosan (1%) and P6 group received acetic acid. After 7 weeks of treatment, the animals were sacrificed and the kidneys were isolated. Kidney damage was observed macro and microscopically, and the residue of Pb in kidney tissue was evaluated using Atomic Absorption Spectrophotography. Result showed, treatment of Pb (40 mg/kg bw) in male rats caused kidney damage macro and microscopically. Chitosan able to decrease kidney damage resulted from Pb treatment. Residue of Pb in the kidney of rat exposed to Pb acetate was decreased after chitosan treatment. In conclusion, chitosan has the ability to reduce residue of Pb as well as macro- and microstructure damage of rat kidney exposed to Pb. The effectiveness of chitosan as a chelating agent for Pb in the organs, especially in the kidneys is important for further investigated.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kitosan dalam menurunkan derajat kerusakan makrostruktur, mikrostruktur dan penurunkan kadar residu Pb pada organ ginjal tikus putih (Rattus sp.) jantan yang dicekoki Pb. Penelitian ini menggunakan 35 tikus tikus putih jantan (Rattus sp.) dengan berat badan 250g. Sampel di bagi menjadi 7 kelompok, K (kontrol) diberikan Mb dan aquadest, (P1) diberikan Pb, P2, P3, P4 diberikan Pb dan kitosan dengan konsentrasi berbeda yaitu (0,5%; 0,75%; dan 1%). P5 diberikan kitosan 1% dan P6 diberikan asam asetat. Organ ginjal tikus, diambil pada minggu ketujuh setelah perlakuan untuk melihat derajat penurunan kerusakan sekaligus penurunan residu Pb setelah pemberian kitosan. Data yang di peroleh dari penelitian diolah dengan menggunakan program SPSS 18, untuk data makrosruktur dan mikrostruktur maka diuji menggunakan Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Sedangkan data residu Pb dalam ginjal tikus dilakukan dengan uji parametrik dan nonparametrik (uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney). Dari hasil analisa di peroleh; 1. Pemberian Pb sebesar 40mg/KgBB/hari pada tikus putih (Rattus sp.) terbukti dapat merusak makrostruktur dan mikrostruktur ginjal, 2. Kemampuan kitosan sebagai pengkelat Pb, terbukti dapat mengurangi derajat kerusakan makrostruktur dan mikrostruktur ginjal tikus putih (Rattus sp.), 3. Pemberian kitosan pada tikus putih (Rattus sp.) yang dipapari Pb menunjukkan adanya penurunan residu Pb. Kesimpulan, kitosan memiliki kemampuan menurunkan derajat kerusakan marostruktur, mikrostruktur dan residu Pb dalam ginjal. Keefektifan kitosan sebagai pengkelat Pb dalam organ tubuh terutama ginjal masih perlu diteliti lebih lanjut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPben_US
dc.subjectKitosanen_US
dc.subjectmakrostrukturen_US
dc.subjectmikrostrukturen_US
dc.subjectresidu Pben_US
dc.titlePengaruh Kitosan terhadap Struktur dan Kadar Residu Pb pada Ginjal Tikus Putih (Rattus Sp.) Jantan yang Dipapari Plumbum Asetaten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM117030032
dc.description.pages77 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record