Peningkatan Kadar Kreatinin Serum dalam 24 Jam Pertama Paska Intervensi Koroner di RSUP.H.Adam Malik Medan
View/ Open
Date
2011Author
Andra, Cut Aryfa
Advisor(s)
Hasan, Refli
Siregar, Abdullah Afif
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar belakang dan Tujuan : Penggunaan media kontras dalam prosedur diagnostik dan
intervensi terus meningkat sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan angka kejadian
gangguan fungsi ginjal akibat penggunaan media kontras yang lebih dikenal dengan istilah
contrast induced nephropathy (CIN). CIN merupakan tiga penyebab tersering terjadinya
gagal ginjal akut (GGA) yang didapat di rumah sakit setelah pembedahan dan hipotensi. Dari
seluruh prosedur yang menggunakan media kontras, angiografi koroner dan percutaneus
coronary intervention (PCI) memiliki angka kejadian tertinggi untuk terjadinya CIN. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian penderita yang mengalami
peningkatan kreatinin serum yang bermakna setelah intervensi koroner dan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan peningkatan kreatinin serum
tersebut.
Metode : Penelitian ini adalah studi potong lintang dengan interval waktu yang bersifat
analitik. Penelitian dilakukan di Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular divisi
invasif nonbedah RSUP. H. Adam Malik Medan selama 3 bulan pada periode September
2010 sampai dengan November 2010.
Hasil : Penelitian ini terdiri dari 282 orang subjek penelitian didapatkan jenis kelamin laki laki sebanyak 200 orang (70,9%) dan perempuan 82 orang (29,1%). Usia terbanyak adalah ≤
60 tahun sebanyak 180 orang (63,8%) sedangkan usia > 60 tahun sebanyak 102 orang
(36,2%). Dari penelitian ini didapatkan CIN pada 51 orang (18%) setelah 24 jam intervensi
koroner. Hasil analisa univariat faktor resiko terjadinya CIN adalah riwayat CHF, hipertensi,
diabetes mellitus, GFR<60 ml/min/1,7 m2
. Dan dari hasil analisa multivariat faktor resiko
terjadinya CIN adalah riwayat CHF (OR = 3,843; p = 0,011), Hipertensi (OR = 2,116; p =
0,025), DM (OR = 8,378; p < 0,001), GFR < 60 ml/min/1,7 m2 (OR = 9,081; p = 0,006). Uji
interaksi dari regresi logistik antara dua faktor yang mempengaruhi terjadinya CIN, subjek
penelitian yang memiliki dua faktor resiko yaitu DM dan nilai GFR < 60 ml/min/1,7 m2
memiliki resiko tertinggi untuk terjadi CIN dengan resiko CIN dapat meningkat hingga 12
kali lipat dengan nilai OR = 12,546 (95% i.k 4.865 – 50.743) dan p<0,001.
Kesimpulan : CIN didapatkan pada 51 orang dari 282 subjek penelitian (18%) setelah 24
jam intervensi koroner. Riwayat CHF, hipertensi, diabetes mellitus, GFR<60 ml/min/1,7
m
2 merupakan faktor resiko terjadinya CIN. Subjek yang memiliki dua faktor resiko yaitu
DM dan nilai GFR <60 ml/min/1,7 m2 memiliki resiko tertinggi untuk terjadi CIN
Collections
- Master Theses [54]