Hubungan Panjang Telapak Kaki dan Tinggi Badan Ibu dengan Ukuran Pintu Atas Panggul
View/ Open
Date
2012Author
Ginting, Hendri
Advisor(s)
Pasaribu, Hotma Partogi
Sitepu, Makmur
Metadata
Show full item recordAbstract
Objective : To determine the association between maternal foot length and height
with pelvic inlet size based on radiological pelvimetry
Study design : Cross sectional study
Material and Method: Clinical pelvimetry before or after cesarean section and
radiological pelvimetry after cesarean section was conducted to assess the pelvic size
in patients operated due to contracted pelvis or cephalopelvic disproportion either
elective or emergency cesarean section at H. Adam Malik and Dr. Pirngadi Hospital
Medan since June 2011 that fulfilled inclusion and exclusion criteria. Relationship
between maternal foot length and height with the pelvic size of the radiological
pelvimetry was analyzed.
Results : It was found that out of 42 samples, the majority had conjugata vera
measuring <10 cm that were categorized as contracted pelvic equal to 61.9% . The
mean maternal height and foot length on contracted pelvic group were 148.81 cm
and 21:48 cm respectively. No significant relationship was established between
maternal height and foot length with pelvic inlet size (p > 0.05). It was observed that
contracted pelvis proportion in women with height of ≤ 150 cm and foot length of <
22 cm were 61% and 55.5% respectively
Conclusion : No significant relationship was found between maternal height and foot
length with pelvic inlet size but it was shown that women with height of ≤ 150 cm and
foot length of < 22 cm had more proportion of contracted pelvis.
Keywords : foot length, height, pelvic inlet size, pelvimetry radiology. Tujuan : Untuk melihat hubungan antara ukuran panjang telapak kaki dan tinggi
badan ibu dengan kesempitan ukuran pintu atas panggul berdasarkan pelvimetri
radiologis.
Rancangan Penelitian: Studi potong lintang
Bahan dan Cara: Pelvimetri klinis sebelum atau setelah seksio sesaria dan pelvimetri
radiologis setelah seksio sesaria dilakukan untuk menilai pintu atas panggul pada
pasien seksio sesaria atas indikasi panggul sempit atau disproporsi sefalopelvik baik
yang diseksio secara elektif maupun emergensi di RSUP. H. Adam Malik Medan dan
RSUD. Dr. Pirngadi Medan sejak bulan Juni 2011 yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi.. Hubungan antara ukuran panjang telapak kaki dan tinggi badan ibu
dengan ukuran pelvimetri radiologi pintu atas panggulnya dianalisa dengan
computer.
Hasil : Dari penelitian ini didapatkan bahwa dari 42 subjek penelitian, kebanyakan
memiliki konjugata vera <10 cm yang dikategorikan sebagai panggul sempit yaitu
sebesar 61,9%. Rerata tinggi badan dan panjang telapak kaki pada panggul sempit
adalah berturut-turut 148,81 cm dan 21.48 cm. Dengan menggunakan uji Fisher
didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara tinggi badan dan ukuran
panjang telapak kaki dengan kesempitan pintu atas panggul (p>0,05) namun
didapatkan proporsi panggul sempit yang lebih besar pada kelompok wanita dengan
tinggi badan ≤ 150 cm dan ukuran panjang telapak kaki < 22 cm berturut-turut 61%
dan 55,5%
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara ukuran panjang
telapak kaki dan tinggi badan dengan kesempitan pintu atas panggul berdasarkan
pelvimetri radiologis namun proporsi panggul sempit lebih besar pada wanita dengan
tinggi badan ≤ 150 cm dan ukuran panjang telapak kaki < 22 cm
Kata Kunci : panjang telapak kaki, tinggi badan, ukuran pintu atas panggul,
pelvimetri radiologis.
Collections
- Master Theses [314]