dc.contributor.advisor | Bulan, Rumondang | |
dc.contributor.advisor | Maulida | |
dc.contributor.author | Dalimunthe, Nur Asyiah | |
dc.date.accessioned | 2021-08-31T04:26:38Z | |
dc.date.available | 2021-08-31T04:26:38Z | |
dc.date.issued | 2009 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41758 | |
dc.description.abstract | Cooking oil represent one of very staple required by Indonesia society, especially within doors the doorstep. Consume cooking oil is generally used by a media fry substance of food and adder of goal feel. To the number of use of cooking oil cause high ex-cooking oil in number, realizing existence of danger consume used edible oil, cause various disease is hence conducted a effort to exploit in order to the castaway not and contaminate environment processedly return goodness as media of frying and or permanent upon which making of solid toilet soap. Sampel used by ex-cooking oil fry soybean cake, tempe, briny fish, fresh fish and after usage 2-4 times the frying from home the researcher doorstep my self. This ex-cooking oil Exploiting conducted with purification process consisted by three phase that is process flavour omission (despicing) then cooking oil filtered with paper filter Whatman number 42, then netralisasi with reacting cooking oil result of despicing by NaOH 15% and bleaching by using active carbon 240 and 280 mesh as much 5 and 7,5 % from cooking oil weight used secondhand. Cooking oil result of the purification used for the solid toilet soap making which is through lathering process and conducted with two variable that is concentration NaOH (%): 20, 30, 40, 50 and the temperature process ( 0C): 25, 35, 45, 55. Used edible oil and cooking oil result of purification conducted by a free fatty acid contents analysis (FFA) with method OACS Ca 5a-40-1997, iodine value analysis (IV) with method OACS Cd 1-25-1993 and the colour inspection with method OACS Lovibond Model F. Process lathering conducted with method OACS Cd 3b-76-200, substance used by cooking oil result of purification, NaOH (%) : 20, 30, 40, 50, perfume non alcohol aroma apple (alcohol rate 5 %) as much 1 ml, food apple green extra number colourant 2093 (colour rate 14 %) as much 1 g. From research result, obtained by optimum result there are cooking oil is ex- usage 2 times by using active carbon 240 mesh as much 7,5 %. To analyse cooking oil result of purification obtained by FFA = 1,15 %, IV = 46,61 meq and colour consisted by 3 perception that is red = 7,35; yellow = 61; blue = 0,30, have fulfilled SNI 3741-1995 standard quality of cooking oil for rate FFA = max 0,3 %, IV = 45-51 meq and colour pursuant to standard quality of CPO in PT.Agro Jaya Perdana that is red = 6-8; yellow = 55-65; blue = 0 (there no). Analysis of Number of lathering obtained by equal to 201,63 by using Naoh 50% and the temperature operate for 550C and according to condition quality of solid toilet soap of SNI 06-3532-1994 for the lathering number = 196-206. | en_US |
dc.description.abstract | Minyak goreng merupakan salah satu bahan pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, terutama di dalam rumah tangga. Konsumsi minyak goreng biasanya digunakan sebagai media menggoreng bahan pangan dan penambah cita rasa. Banyaknya penggunaan minyak goreng menyebabkan minyak goreng bekas dalam jumlah tinggi, menyadari adanya bahaya konsumsi minyak goreng bekas menyebabkan berbagai penyakit maka dilakukan upaya untuk memanfaatkannya agar tidak terbuang dan mencemari lingkungan dengan mengolahnya kembali baik sebagai media penggorengan ataupun sebagai bahan baku pembuatan sabun mandi padat. Sampel yang digunakan adalah minyak goreng bekas menggoreng tahu, tempe, ikan basa dan ikan asin setelah pemakaian 2-4 kali penggorengan dari rumah tangga peneliti sendiri. Pemanfaatan minyak goreng bekas ini dilakukan dengan proses pemurnian yang terdiri dari tiga tahap yaitu proses penghilangan bumbu (despicing) kemudian minyak goreng bekas disaring dengan kertas saring Whatman nomor 42, kemudian penetralisasian dengan mereaksikan minyak goreng hasil despicing dengan NaOH 15 % dan pemucatan dengan menggunakan karbon aktif 240 dan 280 mesh sebanyak 5 dan 7,5 % dari berat minyak goreng bekas yang digunakan. Minyak goreng hasil pemurnian tersebut digunakan untuk pembuatan sabun mandi padat yang melalui proses penyabunan dan dilakukan dengan dua variabel yaitu konsentrasi NaOH (%): 20, 30, 40, 50 dan temperatur proses (0C): 25, 35, 45, 55. Minyak goreng bekas dan minyak goreng hasil pemurnian dilakukan analisa kadar asam lemak bebas (FFA) dengan metode OACS Ca 5a-40-1997, analisa bilangan iodin (IV) dengan metode OACS Cd 1-25-1993 dan pemeriksaan warna dengan metode OACS Lovibond Model F. Proses penyabunan dilakukan dengan metode OACS Cd 3b-76-200, bahan yang digunakan adalah minyak goreng hasil pemurnian, NaOH (%) : 20, 30, 40, 50, parfum non alkohol aroma apel (kadar alkohol 5 %) sebanyak 1 ml dan pewarna makanan apple green extra nomor 2093 (kadar warna 14 %) sebanyak 1 g. Dari hasil penelitian, diperoleh hasil optimum terdapat pada minyak goreng bekas pemakaian 2 kali dengan menggunakan karbon aktif 240 mesh sebanyak 7,5 %. Untuk analisa minyak goreng hasil pemurnian diperoleh kadar FFA = 1,15 %, IV = 46,61 meq dan warna terdiri dari 3 pengamatan yaitu merah = 7,35; kuning = 61; biru = 0,30, telah memenuhi SNI 3741-1995 standar mutu minyak goreng untuk kadar FFA = max 0,3 %, IV = 45-51 meq dan warna berdasarkan standar mutu CPO di PT. Agro Jaya Perdana yaitu merah = 6 - 8; kuning = 55 - 65; biru = 0 (tidak ada). Analisa bilangan penyabunan diperoleh sebesar 201,63 dengan menggunakan NaOH 50% dan temperatur operasi 550C dan sesuai syarat mutu sabun mandi padat SNI 06-3532-1994 untuk bilangan penyabunan = 196-206. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.title | Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi Padat | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM067022008 | |
dc.description.pages | 65 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |