Show simple item record

dc.contributor.advisorPandia, P S
dc.contributor.advisorAmira
dc.contributor.advisorSarumpaet, Sorimuda
dc.contributor.authorLubis, Fatma Hani
dc.date.accessioned2021-08-31T08:00:41Z
dc.date.available2021-08-31T08:00:41Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41847
dc.description.abstractPENDAHULUAN Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit yang dapat dicegah dan diobati, yang ditandai dengan hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel dan biasanya bersifat progresif, berhubungan dengan respons inflamasi kronis pada saluran napas dan paru-paru akibat partikel maupun gas berbahaya. Merokok adalah faktor lingkungan yang berhubungan erat dengan kejadian Penyakit Paru Obstruksi Kronik. Pada pasien PPOK, perlu dilakukan pemeriksaan faal paru dan pengukuran kekuatan otot napas. Pemeriksaan MVV direkomendasikan sebagai tes yang lebih spesifik untuk mengukur kelemahan otot pernapasan, sifat mekanik paru-paru dan dada. MVV adalah jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan pada periode tertentu selama pernapasan yang cepat dan kuat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh program rehabilitasi paru pada penderita PPOK terhadap nilai MVV dan VEP1 METODE sebelum dan setelah rehabilitasi. Penelitian ini merupakann suatu uji klinis dengan desain pretest dan post test yang dilakukan di Poli Rawat Jalan RSUP. H. Adam Malik Jl. Bunga Lau No.17 Medan dan rehabilitasi dilakukan di RS Siti Hajar Jl. Letjend. Jamin Ginting Medan yang dilaksanakan selama kurun waktu 12 minggu dari bulan Oktober 2013 sampai dengan Desember 2013 sebanyak 14 sampel yang terdiri dari 14 pasien PPOK stabil. Dilakukan spirometri dengan manuver MVV dan FVC serta rehabilitasi paru pada semua sampel. HASIL Dalam penelitian ini, nilai VEP1 tidak mengalami peningkatan tetapi nilai MVV mengalami peningkatan meskipun itu tidak signifikan secara statistik. Rerata nilai MVV sebelum rehabilitasi 37,379 (SD 17,1296) dan setelah rehabilitasi 38,229 (SD 16,5461). Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna diantara MVV sebelum dan setelah rehabilitasi paru (p=0,052). Rerata nilai VEP1 sebelum rehabilitasi 45,93 (SD 21,334) dan setelah rehabilitasi 45,21 (SD 19,510). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna diantara FEV1 sebelum dan setelah rehabilitasi paru (p=0,000).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPenyakit Paru Obstruksi Kroniken_US
dc.subjectVEP1en_US
dc.subjectMVVen_US
dc.titlePengaruh Rehabilitasi Paru terhadap MVV dan VEP1 pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM097107007
dc.identifier.nidnNIDN0019056110
dc.identifier.nidnNIDN0007116903
dc.identifier.nidnNIDN0017044903
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI11709#Ilmu Penyakit Paru
dc.description.pages86 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record