Pertumbuhan dan Produksi Empat Varietas Unggul Padi Sawah (Oryza sativa L) terhadap Berbagai Tingkat Genangan Air pada Berbagai Jarak Tanam
View/ Open
Date
2010Author
Sesbany
Advisor(s)
Oeliem, T.M. Hanafiah
Nisa B, T. Chairun
Sitanggang, J. M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Laju peningkatan produktivitas padi sawah secara nasional dalam beberapa tahun terakhir cenderung melandai. Pelandaian produktivitas padi terjadi karena kurangnya ketersediaan teknologi spesifik lokasi dan tingkat adopsi teknologi anjuran yang masih relatif rendah. Penerapan teknologi di tingkat petani umumnya dari tahun ke tahun tidak berbeda, sehingga banyak komponen teknologi budidaya padi sawah perlu diperbaiki. Perbaikan teknologi dimaksud adalah pengelolaan air irigasi, penggunaan varietas unggul spesifik lokasi dan pengaturan jarak tanam yang optimal. Telah dilakukan penelitian Respon Pertumbuhan Dan Produksi Empat Varietas Unggul Padi Sawah (Oryza Sativa L) Terhadap Berbagai Tingkat Genangan Air Pada Berbagai Jarak Tanam. Hasil penelitian I menunjukkan bahwa Pada kondisi air macak-macak pertumbuhan tanaman lebih baik, karena menghasilkan tanaman yang lebih kokoh (tidak terjadi perpanjangan ruas batang yang abnormal), jumlah anakan yang lebih banyak, pertumbuhan akar yang baik (tidak terdapatnya jaringan aerenchyma), tekanan turgor yang tinggi sehingga dapat menyerap hara lebih banyak, dan kandungan prolin yang rendah dibandingkan pada kondisi air dalam keadaan tergenang. Akhirnya pada kondisi air macak-macak menghasilkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan pada kondisi air tergenang. Varietas unggul Diah Suci, Ciherang dan Cimelati menghasilkan jumlah anakan yang lebih banyak, pertumbuhan akar yang lebih baik ditandai dengan berat akar kering yang tinggi, tekanan turgor yang tinggi dan kandungan prolin yang rendah dibandingkan dengan varietas Cilosari. Ketiga varietas unggul (Diah Suci, Ciherang dan Cimelati) menghasilkan produksi tertinggi dibandingkan varietas Cilosari. Semakin lebar jarak tanam (25 x 25 cm) menghasilkan anakan yang lebih banyak, pertumbuhan akar yang lebih baik ditandai dengan berat kering akar yang tinggi, tekanan turgor yang tinggi, dan kandungan prolin yang rendah dibandingkan dengan jarak tanam 20 x 20 cm dan 15 x 15 cm. Produksi padi tertinggi dihasilkan dengan jarak tanam 25 x 25 cm. Hasil penelitian II menunjukkan bahwa Pada kondisi air macak-macak, produksi tanaman padi memberikan hasil yang tertinggi dibandingkan dengan kondisi penggenangan air pada kedalaman 5 cm dan 10 cm. Varietas unggul Diah Suci, Ciherang dan Cimelati memberikan produksi/hasil gabah yang tertinggi dibandingkan dengan varietas Cilosari. Varietas tersebut sangat cocok dikembangkan petani. Peningkatan produksi hasil yang tinggi dengan sistem tanam legowo dibandingkan dengan system tegel (25 cm x 25 cm).