Show simple item record

dc.contributor.advisorSibarani, Robert
dc.contributor.advisorNaibaho, Jawasi
dc.contributor.advisorSugiyono
dc.contributor.authorMarice
dc.date.accessioned2021-09-01T04:44:35Z
dc.date.available2021-09-01T04:44:35Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41942
dc.description.abstractThis dissertation deals with interference in Batak Toba language (BT) related to the language attitudes of bilingual BT speakers living in Medan.BT language is interferenced due to the intervention of the element of Bahasa Indonesia (BI) system that there is a deviation in standard BT. The deviation is clearly revealed in the phonological, grammatical,and lexical levels.Theinterference in this language is related to the language attitudes of bilingual BT speakers. The purposes of this study are to a) to describe interferences found in BT, b) to describe the language attitudes of BT speakers based on the variables of sex,age,language use,and length of stay,c) to describe the relationship between the language attitudes of BT speakers and interference, and d) to describe the current use of BT in Medan. The main theories are used in this dissertation such as a) the languages in contact theory by Weinreich (1968) describing that interference in the relocation of language element into the other languages and the deviation of the use of rules and norms of language, b) language attitude by Anderson (1974) arguing that attitude is a belief system related to the language which lasts relatively long about a language object which makes someone tend to act in a certain way he/she likes.Garvin and Mathiot (1968) argued that there are three characteristics of language attitude such as language loyalty, language pride, and the awareness of language norms. The application of structural theory of this study is to discuss the comparison of BT – BI systems. This study employed qualitative and quantitative methods. The data for this study were collected by a passive participatory observation technique, questionnaire, and test as well as recording technique. The speech interference data were analyzed through comparative descriptive techniques, while the data of language attitude were statistically tested through t-test and ANOVA test. The statistic result of the speakers language attitude were correlated with the result of the test of interference in BT by using the Product Moment by Pearson. The result of the study showed that in Medan BT has been interferenced by BI in the phonological aspect in the forms of phoneme alteration and assimilation, morphological interference in the forming of noun and verb, interference in the aspect of syntaxe on the use of particles ni, na,on the marker of topic sentence do, ma, pe, dope,and be, and phrase construction pattern. Interference of the lexical aspect is found in noun, verb, adjective, and adverb. The result of the language attitudes of BT speakers in Medan showed a positive attitude toward BT.The relationship between language attitude with the interference of BT speakers showed a significant negative relationship which means that if the attitudes of BT speakers are more increased,the phenomenon of interference in BT will be decreasing.en_US
dc.description.abstractDisertasi ini merupakan kajian tentang bahasa Batak Toba (BT) yang mengalami interferensi dan dikaitkan dengan sikap bahasa penutur BT bilingual yang tinggal di Medan. Bahasa BT mengalami interferensi disebabkan masuknya unsur sistem bahasa Indonesia (BI), sehingga terjadi penyimpangan dalam bahasa BT baku. Penyimpangan tersebut tampak pada tataran fonologis, gramatikal, dan leksikal. Interferensi dalam bahasa ini dihubungkan dengan sikap bahasa penutur BT yang bilingual. Tujuan penelitian ini adalah untuk (a) mendeskripsikan interferensi yang terdapat dalam bahasa BT, (b) mengukur sikap bahasa penutur BT berdasarkan variabel jenis kelamin, usia, pemakaian bahasa, dan lamanya tinggal, (c) melihat bentuk hubungan sikap bahasa penutur BT dengan interferensi, dan (d) mendeskripsikan pemakaian bahasa BT di Medan sekarang ini. Dalam disertasi ini digunakan tiga teori utama yaitu teori kontak bahasa (Languages in Contact) oleh Weinreich (1968) yang mengungkapkan bahwa interferensi merupakan pemindahan unsur-unsur bahasa ke dalam bahasa lain dan penyimpangan penggunaan kaidah dan norma-norma bahasa, teori sikap bahasa (Languages Attitudes) oleh Anderson (1974) yang menyebutkan bahwa sikap merupakan tata keyakinan yang berhubungan dengan bahasa yang berlangsung relatif lama, tentang suatu objek bahasa yang memberikan kecenderungan kepada seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu yang disukainya. Terdapat tiga ciri sikap bahasa seperti yang diungkapkan Garvin dan Mathiot (1968) yakni kesetiaan bahasa, sikap kebanggaan bahasa, dan sikap kesadaran terhadap norma-norma bahasa. Penerapan teori struktural dalam penelitian ini untuk membahas perbandingan sistem BT-BI. Dalam teori struktural ada dikotomi yang dapat dijadikan landasan pemecahan masalah, misalnya dikotomi signifié (bentuk) dan signifiant (makna) dan dikotomi yang mengacu pada hubungan paradigmatik dan sintagmatik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi partisipatoris yang bersifat pasif, teknik angket dan tes, serta teknik rekam.. Data interferensi dari tuturan dianalisis dengan teknik deskriptif komparatif, sedangkan data sikap bahasa diuji secara statistik dengan uji-t dan uji Anova. Hasil uji statistik sikap bahasa penutur dikorelasikan dengan hasil tes interferensi dalam BT dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment oleh Pearson. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bahasa BT di Medan terinterferensi BI pada aspek fonologis berupa alternasi dan asimilasi fonem, interferensi morfologis dalam pembentukan nomina dan verba, interferensi aspek sintaksis pada penggunaan partikel ni, na, pada pemarkah topik kalimat do, ma, pe, dope, nama, dan be, dan pola konstruksi frasa. Interferensi pada aspek leksikal terdapat dalam kata kelas nomina, kelas verba, kelas ajektiva, dan kelas adverbial. Hasil sikap bahasa penutur BT di Medan memperlihatkan sikap positif terhadap BT. Hubungan sikap bahasa dengan interferensi penutur BT memperlihatkan bentuk hubungan negatif yang signifikan yang bermakna bahwa bila sikap penutur BT terhadap bahasa BT semakin ditingkatkan, maka fenomena interferensi dalam BT akan semakin menurun.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBahasa Batak Tobaen_US
dc.subjectInterferensien_US
dc.subjectSikap Bahasaen_US
dc.titleBahasa Batak Toba di Kota Medan (Kajian Interferensi dan Sikap Bahasa)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM058107007
dc.description.pages428 Halamanen_US
dc.description.typeDisertasi Doktoren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record