Pengaruh Kebijakan Cukai, Fasilitas Penundaan Dan Tingkat Produksi terhadap Pungutan Cukai pada Industri Rokok Sumatera Utara
View/ Open
Date
2007Author
Surono
Advisor(s)
Matondang, A. Rahim
Siregar, Rahim
Metadata
Show full item recordAbstract
Main phenomenon which the research background is existence of gap between trend revenues of national excise with trend revenues of North Sumateras excise. Where revenues of national excise tending to increase of which are positive, while trend revenues of North Sumatra excise tending to irregular variation. The aim of research is analysing influence of policy of excise, cigarette production rate and postponement facility to collection of North Sumatera excise. This research type is expost facto which research method applied is quantitative descriptive. As for data type utilizing is secondary data wich compiled panelly, that is amalgamation of cross sectional data out of 9 manufacturer of cigarette with time series data in the form of periodical data of annual semester during 5 year observation, start year 2002 until year 2006. Estimation earnings yield with Ordinary Least Square method using fixed effect model (FEM), find that at degree of trust of 99%, in simultan variable of policy of excise, production rate and postponement facility have an effect on positive and signifikan to revenues of excise. Parsially, policy of excise have an effect on positive and signifikan at degree of trust of 99% to revenues of North Sumatera excise. Postponement facility variable have an effect on positive and signifikan at degree of trust of 95% to revenues of North Sumatera excise. Production rate variable have an effect on positive and signifikan at degree of trust of 99% to revenues of north Sumatera duty. Suggestion which submitted to increase revenues of North Sumatera excise is : firstly, apply policy related to factor of policy of excise, vesting of postponement facility, and policy related to cigarette production rate in combined and simultaneous. Second, relate to applying of policy of excise shall have to pay attention to benefit aspect of producer, that is so that too heavy not entrepreneur load to impact of increase of official price and or excise rate applied by government. Third, shall be governmental give form of postponement of larger oneses from sides plafond, and also more flexible duration. Last, relate to policy of cigarette production rate shall policy of government is not pointed to effort which solely only relating to improvement of amount of cigarettes productions. This thing remember generated by negativity impact is cigarette will generate cost of not a few eksternalitity for health of public. Fenomena utama yang melatarbelakangi penelitian ini adalah adanya gap antara trend penerimaan cukai nasional dengan trend penerimaan cukai Sumatera Utara. Dimana angka penerimaan cukai nasional menunjukan trend peningkatan yang positif, sedangkan penerimaan cukai Sumatera Utara cenderung tidak beraturan (irregular variation). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan cukai, fasilitas penundaan dan tingkat produksi rokok terhadap pungutan cukai Sumatera Utara. Jenis penelitian yang dilakukan adalah expost facto, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun jenis data yang dipergunakan adalah data sekunder yang disusun secara panel, yaitu penggabungan data cross sectional dari 9 pabrikan rokok dengan data time series berupa data periodik semester tahunan selama 5 tahun pengamatan, mulai tahun 2002 sampai 2006. Hasil estimasi dengan metode Ordinary Least Square yang menggunakan model efek tetap (MET), menemukan bahwa pada tingkat kepercayaan 99%, secara simultan variabel kebijakan cukai, fasilitas penundaan dan tingkat produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pungutan cukai. Secara parsial, kebijakan cukai berpengaruh positif dan signifikan pada tingkat kepercayaan 99% terhadap pungutan cukai Sumatera Utara. Variabel fasilitas penundaan berpengaruh positif dan signifikan pada tingkat kepercayaan 95% terhadap pungutan cukai Sumatera Utara. Variabel tingkat produksi berpengaruh positif dan signifikan pada tingkat kepercayaan 99% terhadap penerimaan cukai Sumatera utara. Saran yang disampaikan untuk meningkatkan penerimaan Cukai Sumatera Utara adalah : pertama, menerapkan kebijakan yang berkaitan dengan faktor kebijakan cukai, pemberian fasilitas penundaan, dan kebijakan yang berkaitan dengan tingkat produksi rokok secara kombinatif dan bersamaan. Kedua, berkaitan dengan penerapan kebijakan cukai hendaknya harus diperhatikan pula aspek kepentingan pengusaha, yaitu agar beban pengusaha tidak terlalu berat terhadap dampak kenaikan harga jual eceran minimum ataupun tarif cukai yang diterapkan oleh pemerintah. Ketiga, hendaknya pemerintah memberikan bentuk-bentuk fasilitas penundaan pembayaran yang lebih besar dari sisi pagu, maupun jangka waktu yang lebih fleksibel. Terakhir, berkaitan dengan kebijakan yang berkaitan dengan tingkat produksi rokok hendaknya kebijakan pemerintah tidak diarahkan kepada upaya yang semata-mata hanya berkaitan dengan peningkatan jumlah produksi rokok. Hal ini mengingat dampak negatif yang ditimbulkan rokok akan menimbulkan biaya eksternalitas yang tidak sedikit bagi kesehatan masyarakat.
Collections
- Master Theses [1220]