Show simple item record

dc.contributor.advisorPurba, Amir
dc.contributor.advisorSudirman
dc.contributor.authorDaulay, Latifah Hanum
dc.date.accessioned2021-09-02T07:12:25Z
dc.date.available2021-09-02T07:12:25Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/42171
dc.description.abstractDirectorate General of Basic and Middle level Education Management through Directorate General of Vocational School determine efforts in increasing the number of vocational school’s students and have a target number of vocational school’s student in 2009/2010 will equal to the number of Public Senior High School’s students, in ratio 50 : 50 or in accordance with the Letter of National Education Minister date on 24 January 2007 No. 14/MPN/HK/2007 in which the target of senior high school and vocational school’s students in 2009/2010 is 60 : 40. While nowadays in North Sumatera, the ratio of senior high school’s students and vocational school’s students is 63 : 37. In order to achieve the determined goal, Directorate of Vocational School education launches a program of the increasing of vocational school’s students in Indonesia by a small vocational school at SMP. Based on the background, a problem studied in this research is formulated as follows “how the policy of small Vocational School program at Junior High School increase the number of vocational school’s students in North Sumatera Province?” This research discusses and studies the policy of vocational school to the society accessibility in opportunity for educational distribution evenly. Therefore the direction of this study focused to policy evaluation, specially in policy evaluation of National education department in order to increase the number of study of vocational school at North Sumatera Province. On this policy evaluation study, the analysis approach focused to qualitative approach in which the study reality use the embaded case. The results of study indicates that society perception to the policy of educational fee is very relevant, related to the increasing of human resource development issue in local level through small vocational school program in junior high school. Therefore, accessibility of society in educational program must be supported because any problems in particular the economic sector can be handle through education. In order to understand this policy, the technical meaning of accessibility based on research setting in this thesis is a policy of vocational school’s education for all of society and not for certain people group. Development of vocational school education in North Sumatera Province is more superior in which the number of vocational schools and its students increase significantly, but it need a management and commitment of government as personnel management and another stakeholders.en_US
dc.description.abstractDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Pendidikan SMK menetapkan arah dalam rangka peningkatan jumlah siswa SMK, dan menargetkan jumlah siswa SMK pada tahun 2009/2010 nantinya sama dengan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu dengan perbandingan 50 : 50 atau sesuai dengan Surat Mendiknas tanggal 24 Januari 2007 No. 14/MPN/HK/2007 target jumlah SMA dengan SMK pada tahun 2009/2010 60 : 40. Sedangkan pada saat ini di Sumatera Utara, perbandingan jumlah siswa SMA dengan jumlah siswa SMK masih dalam kondisi 63 : 37. Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Pendidikan SMK telah meluncurkan program demi peningkatan jumlah siswa SMK di Indonesia yang salah satunya adalah SMK Kecil di SMP. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah "Bagaimana Kebijakan Program SMK Kecil di SMP mampu meningkatkan jumlah SMK di Provinsi Sumatera Utara?” Penelitian ini membahas dan mengkaji kebijakan Sekolah Menengah Kejuruan terhadap aksesibilitas masyarakat dalam memperoleh kesempatan pemerataan pendidikan, oleh karenanya arah penelitian ini ditekankan pada evaluasi kebijakan, khususnya evaluasi kebijakan Departemen Pendidikan Nasional dalam upaya meningkatkan jumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Provinsi Sumatera Utara. Pada studi evaluasi kebijakan ini pendekatan analisis ditekankan pada pendekatan kualitatif dimana realita studinya memakai studi kasus terpancang (embaded case). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa persepsi masyarakat terhadap kebijakan biaya pendidikan sungguh sangat relevan, terkait dengan masalah peningkatan SDM di daerah melalui program SMK Kecil di SMP ini. Oleh sebab itu aksesibilitas bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan harus dipermudah dan dibuka selebar-lebarnya, karena hanya melalui pendidikan yang memungkinkan untuk dapat mengatasi berbagai persoalan yang lagi memporak porandakan negeri ini, khususnya di sektor ekonomi. Untuk lebih mudah memahami, pengertian teknis dari aksesibilitas sesuai dengan setting penelitian dalam tesis ini tidak lain adalah Kebijakan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan harus dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya untuk orang – orang tertentu saja. Perkembangan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di Provinsi Sumatera Utara saat ini telah menggembirakan, jumlah SMK dan siswanya meningkat secara signifikan, namun masih perlu penataan dan pengembangan mutu lulusan dan upaya perbaikan tata kelola dan komitmen pemerintah selaku pembina kepegawaian dan stakeholder lainnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectEvaluasien_US
dc.subjectKebijakanen_US
dc.subjectSMK Kecil di SMPen_US
dc.subjectAksesibilitasen_US
dc.titleEvaluasi Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Pada Program SMK Kecil di SMP Wilayah Sumatera Utara)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM067024013
dc.description.pages133 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record