dc.description.abstract | Dalam pendistribusian BBM dari depot ke SPBU masih sering terjadi keterlambatan terutama untuk SPBU yang berada diluar Kota Medan. Keterlambatan ini tentu menjadi tanggung jawab Pertamina dan perusahaan perantara untuk memperbaiki kinerjanya. PT Sekawan Jaya Wisesa salah satu perusahaan yang ditunjuk oleh Pertamina untuk mendistribusikan BBM ke SPBU wilayah Labuhan Batu. Proses distribusi BBM untuk wilayah Labuhan Batu juga sering terlambat, atau tidak sesuai dengan harpaan pemilik SPBU sebagai retailer. Kondisi ini tentu disebabkan oleh banyak faktor. Hal inilah yang akan dijadikan penelitian oleh penulis sehingga dapat diperoleh faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan distribusi BBM tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ; (a) Pihak-pihak mana saja yang menyebabkan terjadi keterlambatan distribusi BBM ? (b) Faktor-faktor apa yang menyebabkan keterlambatan distribusi BBM ?. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan terdirid dari pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode induktif. Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, disimpulkan sebagai berikut ; (a) Pihak-pihak yang terkait dalam distribusi BBM di wilayah Labuhan Batu terdiri dari Pertamina, Transportir dan Pemilik SPBU. Distribusi BBM ke wilayah Labuhan Batu melalui distribusi tingkat 1, dengan menggunakan transportir atau jasa pengangkutan ke SPBU. (b) Faktor-faktor penyebab keterlambatan distribusi BBM terdiri dari; (1) Kurangnya pengawasan terhadap SPBU oleh Pertamina. (2) Pendistribusian BBM dari kilang minyak ke berbagai depot dan instalasi selama ini dilakukan secara tidak beraturan melalui laut karena sistem perencanaan rute yang kurang baik. (3) Peningkatan permintaan SPBU diluar perkiraan karena oknum pemilik SPBU tertentu melakukan pemesanan ketika tangki timbun SPBU masih penuh atau banyak, sehingga jadwal pengiriman BBM yang seharusnya untuk SPBU lain menjadi tertunda, karena armada tangki telah mengisi di SPBU yang melakukan pemesanan. (4) Keterbatasan jumlah armada tangki transportir. (5) Supir tangki yang kurang disiplin. (6) Kondisi infrastruktur jalan yang kurang memadai, seperti kerusakan jalan yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas. (7) Kurangnya Informasi Perbaikan Jalan. (8) Kondisi cuaca yang sulit diperkirakan. | en_US |