dc.contributor.advisor | Supriatmo | |
dc.contributor.advisor | Evalina, Rita | |
dc.contributor.author | Aldani, Noor Azrita | |
dc.date.accessioned | 2021-09-03T07:14:48Z | |
dc.date.available | 2021-09-03T07:14:48Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/42224 | |
dc.description.abstract | Background. Functional dyspepsia, including epigastric pain associated with increased sleep disturbances.
Objective. To compare sleep disturbances in children with and without functional dyspepsia
Methods. A crossectional study were conducted at Al-Raudhatul Hasanah boarding school in Medan from March to April 2014. Subjects were children aged 8 to 18 years who were diagnosed with functional dyspepsia based on Rome III. Sleep disturbances in children assessed using Sleep Disturbance Scale for Children (SDSC) questionnaires. Results were analysis using X2 test
Results. There were 84 children include in the study, 42 with functional dyspepsia and 42 without functional dyspepsia. 71.4% children with functional dyspepsia had sleep disturbances while in children without dyspepsia fungsional, only 33.3% had sleep disturbance with P= 0.0001.
Conclusion. Sleep disturbance is more common in children with functional dyspepsia | en_US |
dc.description.abstract | Latar belakang. Dispepsia fungsional termasuk nyeri epigastrium berkaitan dengan peningkatan gangguan tidur.
Tujuan. Membandingkan gangguan tidur pada anak dengan dyspepsia dan tanpa dyspepsia fungsional
Metode. Penelitian uji sekat lintang dilaksanakan di PesantrenAr-Raudhatul Hasanah di kota Medan pada bulan Maret sampai April 2014. Sampel adalah anak dengan usia 8 sampai 18 tahun yang didiagnosis dengan dyspepsia fungsional berdasarkan Rome III. Gangguan tidur pada anak dinilai dengan menggunakan kuesioner Sleep Disturbance Scale for Children (SDSC). Hasil dengan menggunakan analisa X2
Hasil. Pada penelitian ini dari 84 orang anak 42 dengan dyspepsia fungsional dan 42 tanpa dyspepsia fungsional. Ditemukan gangguan tidur pada anak dengan dyspepsia fungsional 30 orang (71.4%) dan pada anak tanpa dyspepsia fungsional14 orang (33.3%) dengan nilai P= 0.0001. test.
Kesimpulan.Gangguan tidur lebih sering ditemukan pada anak dengan dyspepsia fungsional. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | gangguan tidur | en_US |
dc.subject | fungsional dispepsia | en_US |
dc.subject | anak | en_US |
dc.title | Gangguan Tidur pada Anak dengan Dispepsia Fungsional Dibandingkan Tanpa Dispepsia Fungsional | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM097103013 | |
dc.description.pages | 54 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |