Strategi Pemberdayaan Ekonomi Sosial Masyarakat Nelayan Berbasis Komunitas Ibu Rumah Tangga di Desa Pusong Baru Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe
View/ Open
Date
2008Author
Zohra, Fatma
Advisor(s)
Badaruddin
Sitorus, Henry
Metadata
Show full item recordAbstract
One of the targets of the national development program is maritime is to reach increase income of the community who lived in coastal area and smaller islands. The attention to coastal area is not only based by a consideration that the area contains not only a considerably potential natural resources, but also by the social potency of the community who will manage the sustainable natural resources. One of the way to anticipate the poverty of fishermen is to empower the community of fishermen that should be carried out properly and has to rely on the existing culture. It has to emphasize on increasing the awareness of the problem and the potency contained in and around the community. The success in empowering the community can be indicated from their capability to involve economic capability, capability of accessing the benefit of welfare, and cultural and political capabilities. This present study tries to respond the problem of the strategy that should be implemented to empower social economic of the fishermen community in Lhokseumawe by involving the households and more consider their positions as subjects of the empowerment and treated them as social modality of the coastal community development, thus, the welfare of the fishermen community at Pusong Baru village particularly in Lhokseumawe become better generally. According to the problem of study, the type/method used in the study included descriptive method using qualitative and quantitative approaches. The data were collected by survey, in- depth interview, observation and literature study. The population included 69 housewifes of the working fishermen and 11 informants consisting of some fisherman and public/traditional figures at Pusong Baru village of Banda Sakti subregency of Lhokseumawe. The in-depth interview was carried out for Geuchik of Pusong Baru village. Based on the result of study, it can be found that there are strategies: firstly, strategy of growing and developing the awareness of the community of fishermen housewives to participate work to support their family social economic, especially for those smaller/traditional fishermen, secondly, strategy of making the community of housewives as a base and play central role in managing social economic resource potency of the household. Thirdly, strategy of using the position and role of housewives as the social modality to empower social economic of the fishermen community. And fourthly, strategy of implementing occupational diversification at Pusong Baru village in the community of the fishermen housewives. The occupational diversification of Pusong Baru Village is more proper if it is implemented in the community of fishermen housewives rather than in the community of fishermen itself due to the fishermen housewives more spend their time in land whereas the fishermen more spent their time in sea. Salah satu sasaran program pembangunan nasional di bidang kelautan adalah terciptanya peningkatan pendapatan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Perhatian terhadap kawasan pesisir tidak hanya didasari oleh pertimbangan pemikiran bahwa kawasan itu tidak hanya menyimpan potensi sumber daya alam yang cukup besar, tetapi juga potensi sosial masyarakat yang akan mengelola sumber daya alam tersebut secara berkelanjutan. Salah satu cara untuk mengatasi kemiskinan nelayan antara lain adalah dengan cara pemberdayaan komunitas nelayan yang harus dilakukan dengan tepat dan harus berangkat dari kultur yang ada. Penekanannya harus kepada peningkatan kesadaran akan masalah dan potensi yang ada di dalam dan sekitar komunitas. Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan, dan kemampuan cultural dan politis. Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan mengenai bagaimana strategi yang harus ditempuh untuk dapat memberdayakan sosial ekonomi masyarakat nelayan di Kota Lhokseumawe dengan partisipasi ibu rumah tangga dan untuk dapat lebih memperhitungkan posisi ibu rumah tangga sebagai subjek (pelaku utama) pemberdayaan dan diperlakuan sebagai modal sosial pembangunan masyarakat pesisir, sehingga kesejahteraan masyarakat nelayan di Desa Pusong Baru khususnya dan di Kota Lhokseumawe pada umumnya menjadi semakin lebih baik. Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka tipe/metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data penelitian dengan cara survai, wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Populasi penelitian ini adalah 69 orang ibu rumah tangga nelayan yang bekerja dan 11 orang informan penelitian yaitu beberapa orang Nelayan dan Tokoh Adat/Desa di Desa Pusong Baru Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.Teknik dan wawancara mendalam dilakukan terhadap Geuchik Desa Pusong Baru. Dari hasil penelitian didapatkan beberapa strategi yaitu pertama strategi menumbuh kembangkan kesadaran dari komunitas ibu rumah tangga nelayan agar berpartisipasi ikut bekerja untuk menunjang sosial ekonomi rumah tangga nelayan, khususnya bagi nelayan kecil/tradisional. kedua strategi menjadikan komunitas ibu rumah tangga sebagai basis dan memegang peranan sentral dalam mengelola potensi sumber daya sosial-ekonomi rumah tangga. ketiga Strategi memanfaatkan kedudukan dan peranan ibu rumah tangga yang merupakan modal sosial untuk pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat nelayan. Dan keempat Strategi menerapkan diversifikasi pekerjaan di Desa Pusong Baru dikalangan komunitas ibu rumah tangga nelayan. Diversifikasi pekerjaan di Desa Pusong Baru lebih tepat jika diterapkan dikalangan komunitas ibu rumah tangga nelayan daripada terhadap kaum nelayannya sendiri, hal ini dikarenakan ibu rumah nelayan lebih banyak melewatkan waktunya di darat sementara nelayan lebih banyak melewatkan waktunya di Laut.