Fungsi dan Makna Museum Benteng Heritage dalam Pelestarian Budaya Cina di Kota Tangerang
丹格朗Benteng heritage 博物馆功能 (Dān gé lǎng Benteng heritage bówùguǎn gōngnéng yǔ yìyì duì chíxù tǔshēng huárén wénhuà)
View/ Open
Date
2017Author
Juliana, Roddasih Ekaputri
Advisor(s)
Pardosi, Jhonson
Adha, Tengku Kassarulah
Metadata
Show full item recordAbstract
The title of this thesis is “Function and meaning of Benteng HeritageMuseum in Preservation of Chinese Culture in Tangerang City”.Benteng Heritage Museum is the first half-blood of Chinese museum in Indonesia. This museum is the result of restoration from old building Chinese traditional architecture. This museum presents collections and activities associated with half-blood of Chinese especially Cina Benteng.The author has conducted research to find the function and meaning of Benteng Heritage Museum. The theory of Bronislaw Malinowski of functionalism was used to analysis the function of Benteng Heritage Museum and the theory of Roland Barthes of semiotic was used to analysis the meaning of Benteng Heritage Museum. The research files and interview result that related to Benteng Heritage Museum was choosen as the source text. In the analysis, a qualitative descriptive method is used. The analysis give some description about the process of Benteng Heritage Museum show the function and meaning for Indonesian people especially Chinese people in Indonesia. Judul skripsi ini adalah “Fungsi dan Makna Museum Benteng Heritage dalam Pelestarian Budaya Cina di Kota Tangerang”. Museum Benteng Heritage merupakan museum peranakan Tionghoa pertama di Indonesia. Museum ini merupakan hasil restorasi sebuah bangunan tua berarsitektur tradisional Tionghoa. Museum ini menyajikan koleksi dan kegiatan yang berhubungan dengan peranakan Tionghoa khususnya Cina Benteng. Penulis juga telah melakukan penelitian untuk mengetahui fungsi dan makna dari Museum Benteng Heritage. Teori yang digunakan adalah teori fungsionalisme oleh Bronislaw Malinowski untuk menganalisis fungsi dari Museum Benteng Heritage dan teori semiotik oleh Roland Barthes untuk menganalisis makna dari Museum Benteng Heritage. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah file riset serta hasil wawancara yang berhubungan dengan Museum Benteng Heritage. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana proses Museum Benteng Heritage menunjukkan fungsi dan maknanya kepada masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Tionghoa.
Collections
- Undergraduate Theses [323]
