Studi Kehandalan Waktu Tempuh Perjalanan (Studi Kasus Pegawai Dinas Bina Marga Kota Medan)
View/ Open
Date
2015Author
Rafii, Ahmad
Advisor(s)
Tarigan, Ahmad Perwira Mulia
Surbakti, Medis Sejahtera
Metadata
Show full item recordAbstract
The choice of travel time which is part of the process of traffic movement as the follow-up of distribution trip consists of special modes according to the stages of choosing mode and route. The mode movements for road infrastructure will be the burden for the chosen roads which include the whole stretches of the available network. The analysis of choosing time is done by using previous travel data, compared with the data by using navigation system to get the description of accurate travel time, based on the result of the survey for each route chosen by drivers in order to get the punctuality in getting to the expected destination. Using alternative route has also been studied by other researchers in order to find out its influence on employees’ arrival time at the offices although it does not have any significant influence. Therefore, the starting time of the employees of Bina Marga (Highways, Road Development, and Maintenance Agency), Medan, from their residence to their office can be chosen in order not to be late. The study used a survey method, using navigation equipment such as Global Positioning System (GPS). The result of the survey of three routes, Medan Amplas (route 1), Medan Tembung (route 2), and Medan Labuhan (route 3), showed that the frequency of lateness in getting to the office was caused by the starting time from their homes which was not reliable. By using mean-value, it was found that the reliable time for the employees departing from their homes was at 6:57 AM, using route 1, at 6:44 AM, using route 2, and at 6:50 AM, using route 3. It seemed that alternative route did not help them much to get to the office on time, while the choice of starting time had significant influence. Traffic jam and delay time can also cause uncertain travel time from homes to the office. The highest cost caused by traffic jam occurs in route 2 (Rp. 953.507 in each kilometer) which is nearly the same as route 1 (Rp.953.141 in each kilometer), while in route 3 it is Rp.882.19. The highest cost of traffic jam is between 6:30 AM and 8:00 AM since at this time there is high volume of traffic congestion of employees and school children. However, starting from 8:00 AM vehicle activities begins to lessen since employees and school children have already arrived at their destination. Pemilihan waktu perjalanan yang merupakan bagian dari proses pergerakan lalu lintas sebagai kelanjutan dari trip distribusi meliputi moda-moda tertentu sesuai tahapan pemilihan moda dan rute, pergerakan moda-moda ini bagi prasarana jalan akan merupakan pembebanan pada rute terpilih yang meliputi seluruh ruas pada jaringan yang tersedia. Analisa pemilihan waktu dilakukan dengan memanfaatkan data perjalanan terdahulu yang dibandingkan dengan data menggunakan system navigasi untuk mendapatkan gambaran waktu perjalanan yang akurat berdasarkan hasil survei yang dilakukan untuk masing-masing rute perjalanan yang dipilih oleh pengendara agar diperoleh ketepatan waktu tiba dilokasi tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Penggunaan rute alternatif juga telah dikaji oleh peneliti lainnya untuk mengetahui pengaruhnya terhadap jam tiba pegawai di kantor. Namun hal ini tidak berpengaruh besar. Maka untuk bisa memilih waktu bangkitan pergerakan pegawai Dinas Bina Marga Kota Medan dari rumah tempat tinggal mereka menuju tempat kerja agar tidak terlambat. Maka perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode survai menggunakan peralatan navigasi seperti Global Positioning System (GPS). Namun dari hasil survei yang dilakukan terhadap 3 (tiga) rute yang diteliti yaitu lintasan yang berasal dari Medan Amplas (rute-1), Medan Tembung (rute-2) dan Medan Labuhan (rute-3), diketahui bahwa frekwensi keterlambatan waktu tiba di kantor ternyata disebabkan oleh tidak tepatnya jam keberangkatan dari rumah menuju kantor. Dengan menggunakan nilai rata-rata, maka waktu keberangkatan yang handal bagi pegawai untuk berangkat dari rumah pukul 06:57 wib bagi yang menggunakan rute-1, pukul 06:44 wib bagi yang menggunakan rute-2 dan pukul 06:50 wib bagi yang menggunakan rute-3. Sehingga rute alternative tidak terlalu membantu pegawai agar tiba dikantor tepat pada wkatunya, namun yang berpengaruh besar adalah pemilihan waktu keberangkatan. Kemacetan dan waktu tundaan lainnya juga menyebabkan tidak pastinya waktu perjalanan yang ditempuh dari rumah tempat tinggal menuju kantor tempat bekerja. Biaya yang timbul akibat kemacetan tertinggi terjadi pada rute asal Medan Tembung dengan nilai Rp.953,507,- setiap kilometer yang hamper sama dengan Medan Amplas Rp.953,141,- setiap kilometernya. Sedangkan pada Medan Labuhan sebesar Rp.882,19,-. Biaya kemacetan tertinggi terjadi antara pukul 06.30 wib sampai dengan pukul 08.00 wib disebabkan pada jam tersebut volume berkendara pegawai dan anak sekolah tinggi. Sementara mulai pukul 08.00 wib aktivitas berkendara sudah berkurang disebabkan pegawai dan anak sekolah sudah berada pada tujuan.
Collections
- Master Theses [237]