Hubungan APBD dengan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kota Medan
View/ Open
Date
2008Author
Iskandar, Muhammad
Advisor(s)
Sirojuzilam
Suriadi, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Proverty is a condition under line assess standard requirement of minimum, good to food and non food. Impecunious household generally have the amount of larger ones household member means compared to impecunious exclusive of household member. This situation is followed lowly mean him mount education and also labour which generally work informal sector. Some of governmental efforts to isn’t it the people of is readyly facilities and basic facilities for the group of impecunious society. This matter is build infrastucture like health medium and education medium.
To support the effort local government, government compile Regional Budgetary for Expenditure and Depelopment (APBD). APBD is represent the image of from policy of local government in managing accomplishment of requirement of and society of operasionalisasi structure supporting him. Formula problem of this research is 1) How picture prosperity of society in Medan Town Field, 2) What is there relation between APBD with storey;level prosperity of society in Medan Field Town.
Intention of this research is to 1) Identifyimg the image of properity of and society of APBD Medan Town Field 2) Analysing relation between acceptance of APBD with prosperity of society in Medan Town Field.
Measured Indicator poorness in this research is persentage of impecunious resident, later, then prosperity variable which consist of education, labour, health, expenditure, environment and housing and also area expense revenue plan. Technics of data processing which used in this research is analysis to data, document, description or interview supported by field data and accurate information. Information and obtained data of informan an field compiled systimatically and isn’t it is here in after analysed.
This research result indicate that acceptance of APBD have relation with prosperity of society. Mount prosperity of society in Medan Towm Field still not yet flattened, with existence of enough development difference strike between area of is core of marginal area and town of town seen from contruction and development of social of is non economic is which consist of education storey;level, mount service of health, sufficiency of requirement of housing. Policy recommendation of this research is needed by efforts him to improve acceptance of area expense revenue plan, strive in the from of socialization to important of resident him have knowledge read to write, efforts to be ready of work field which isn’t it at sectors capable to permeate formal sector labour, needed by the efforts government through counsellings concernimg important of awareness him of health. Beside the efforts the persuasif needed also role of government for the agenda of improping health of resident optimally health facilities and basic facilities. Kemiskinan merupakan suatu kondisi tertentu yang berada di bawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non makanan. Rumah tangga miskin umumnya memiliki jumlah rata-rata anggota rumah tangga yang lebih besar dibandingkan dengan anggota rumah tangga yang tidak tergolong miskin. Keadaan ini diikuti dengan rendahnya rata-rata tingkat pendidikan serta tenaga kerja yang umumnya bekerja disektor informal. Sebagian dari usaha pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya adalah dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk kelompok masyarakat miskin. Hal ini dilakukan dengan membangun infrastruktur seperti sarana kesehatan dan sarana pendidikan.
Untuk mendukung usaha pemerintah daerah tersebut, pemerintah daerah menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). APBD adalah merupakan gambaran dari kebijakan pemerintah daerah dalam mengelola pemenuhan kebutuhan masyarakat dan operasionalisasi struktur yang mendukungnya. Rumusan masalah penelitian ini adalah : 1) Bagaimanakah gambaran kesejahteraan masyarakat di Kota Medan, 2) Apakah ada hubungan antara APBD dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di Kota Medan.
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mengidentifikasi gambaran kesejahteraan masyarakat dan APBD Kota Medan, 2) Menganalisis hubungan antara penerimaan APBD dengan kesejahteraan masyarakat di Kota Medan.
Indikator kemiskinan yang diukur dalam penelitian ini adalah persentase penduduk miskin, kemudian variabel-variabel kesejahteraan yang terdiri dari pendidikan, tenaga kerja, kesehatan pengeluaran, perumahan dan lingkungan serta anggaran pendapatan belanja daerah. Tehnik pengelohan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis terhadap data, baik dokumen, wawancara atau keterangan yang didukung oleh data lapangan dan imformasi yang akurat. Informasi dan data yang diperoleh dari lapangan dan informan disusun secara sistematis dan dikategorisasikan selanjutnya dianalisis.
Hasil penelitian ini manunjukan bahwa penerimaan APBD mempunyai hubungan kesejahteran masyarakat. Tingkat kesejahteraan masyarakat di Kota Medan masih belum merata, dengan adanya kesenjangan pembangunan yang cukup mencolok antara kawasan inti kota dan kawasan pinggiran kota dilihat dari pembangunan fisik maupun pembangunan sosial non ekonomis yang terdiri dari tingkat pendidikan, tingkat pelayanan kesehatan, kecukupan kebutuhan akan perumahan. Rekomendasi kebijakan dari penelitian ini adalah diperlukannya upaya-upaya untuk meningkatkan penerimaan anggaran pendapatan belanja daerah, upaya berupa sosialisasi terhadap pentingnya penduduk memiliki pengetahuan baca tulis, usaha-usaha untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang memperioritaskan pada sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja sektor formal, diperlukan usaha-usaha pemerintah melalui penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya kesadaran akan kesehatan. Disamping usaha-usaha persuasif tersebut diperlukan juga peran pemerintah dalam rangka meningkatkan kesehatan penduduk dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana kesehatan.