dc.contributor.advisor | Alikodra, Hadi S | |
dc.contributor.advisor | Mawengkang, Herman | |
dc.contributor.advisor | Widhiastuti, Retno | |
dc.contributor.author | Hartini, Kansih Sri | |
dc.date.accessioned | 2021-09-07T06:38:26Z | |
dc.date.available | 2021-09-07T06:38:26Z | |
dc.date.issued | 2013 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/42473 | |
dc.description.abstract | Daun Sang (Johannesteijsmannia altifrons) is a native flora and protected under Indonesian Government Regulation No. 7 of 1999 dated January 27, 1999 on the preservation of plants and animals and also categorized as Red Data Book as an endangered species according to the IUCN. This species has limited spreading, lack of data and research on population, demographics, habitat and distribution which are essential to support conservation efforts. The main objective of this study is to develop a conservation model of Daun Sang based on habitat suitability, including: demographic data, environmental components (biological, physical and socio-economic) at Resort Sei Betung, Gunung Leuser National Park using GIS and statistical applications. Field survey is conducted to obtain data on habitat Daun Sang, its demographic and also the interaction between community and Daun Sang. The data are processed using statistical and spatial analysis. Conservation modelling built for Daun Sang is a dynamic model that connects the component parameters of physical, biological and social. The population of Daun Sang tends to decrease.
Community prosperity of people surrounding Resort Sei Betung still low and they try to improving their life by planting oil palm, that can disrupt the habitat of Daun Sang. Soil conditions at Resort Sei Betung relatively marginal, thus land clearing will result the destruction of Daun Sang's habitat. | en_US |
dc.description.abstract | Daun Sang (Johannesteijsmannia altifrons) merupakan flora asli dan dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 tahun 1999 tanggal 27 Januari 1999 Tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa, juga termasuk kategori Red Data Book sebagai jenis yang terancam punah menurut IUCN. Sebarannya terbatas dan belum banyak data dan penelitian tentang populasi, demografi, habitat dan sebaran Daun Sang yang telah dilakukan, padahal informasi tersebut sangat penting untuk mendukung upaya pelestarian. Tujuan utama penelitian ini adalah menyusun model konservasi Daun Sang berdasarkan kesesuaian habitatnya, meliputi : data demografinya, komponen-komponen lingkungan biologi, fisik dan sosial ekonomi di Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dengan menggunakan aplikasi GIS dan statistika. Survei lapang dilakukan untuk memperoleh data habitat dan demografi Daun Sang serta interaksi masyarakat sekitar terhadap Daun Sang. Data diolah menggunakan analisis statistika dan spasial. Model Konservasi Daun Sang yang dibangun adalah model dinamis yang menghubungkan parameter-parameter komponen fisik, biologi dan sosial. Populasi Daun Sang cenderung mengalami penurunan. Kesejahteraan masyarakat sekitar Resort Sei Betung masih rendah dan mengupayakan peningkatan taraf hidupnya dengan menanam kelapa sawit, hal tersebut dapat mengganggu habitat Daun Sang. Kondisi tanah di Resort Sei Betung tergolong marginal, sehingga pembukaan lahan akan berakibat pada rusaknya habitat Daun Sang | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Daun Sang | en_US |
dc.subject | demografi | en_US |
dc.subject | kesesuaian habitat | en_US |
dc.subject | konservasi | en_US |
dc.title | Model Konservasi Daun Sang (Johannesteijsmannia altifrons (Rchb.f & Zoll) H. E. Moore) di Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung Leuser | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM098106002 | |
dc.description.pages | 154 Halaman | en_US |
dc.description.type | Disertasi Doktor | en_US |