dc.contributor.advisor | Harahap, R.Hamdani | |
dc.contributor.advisor | Goestanto | |
dc.contributor.author | Lubis, Haris Sutan | |
dc.date.accessioned | 2021-09-07T07:08:12Z | |
dc.date.available | 2021-09-07T07:08:12Z | |
dc.date.issued | 2006 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/42490 | |
dc.description.abstract | This research provides an analysis of ecotourism development plan in tourism sphere of Tangkahan, Langkat Regency of North Sumatra Province. The analysis covers a comprehensive participation process that includes ecosystem sensitivity, potential of natural resource and the optimum of community participation.
The approach applied in analyzing the data is qualitatively descriptive analysis. They have been collected from the group discussion and interview with the local community. Thus, the analysis is meant to interpret the data in accordance with the community’s will and perception which represent the bottom-up input. In reference to the adopted theory of human resource based community management, the tourism development is closely connected with the creation of harmony among local community, resource and tourist as primary key-success of development.
It is reasonable, from the collected data, that Tangkahan sphere can be developed as ecotourism region through offering various products in the sense of tourism attractions. These must be related to the ecotourism development concept which covers conservation, community participation and empower, consciousness upgrade, knowledge appreciation over tourism advantage economically and legality aspect propose which are all constructed with partnership pattern.
The sphere development has been agreed to apply the space arrangement concept by determining sphere primary function and division of zones. They consist of intensive, semi intensive, primary extensive, and secondary extensive zones. Meanwhile, the tourism activity is adjusted with development instruction to each zone i.e. educational tourism or conservations, forest cruise, bicycle, adventure and wild animal monitor, plantation, water, cave and culture tourism, family creation and the creation of artificial nature attractions. Besides, the development of supporting facility is expected to give contribution as part of empowering process of the community. By so doing, the Tangkahan sphere must be managed entirely (co-management) by interrelated parties in order to make it be exotic and top ecotourism sphere. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan menganalisis perencanaan pengembangan ekowisata di kawasan wisata Tangkahan, Kabupaten Langkat Suimatera Utara secara komprehensif melalui proses partisipatif, dengan memperhatikan sensitifitas ekosistem, potensi sumberdaya alam dan optimalisasi peranserta masyarakat.
Pendekatan yang digunakan adalah analisis deskriptif secara kualitatif terhadap data primer yang diperoleh melalui diskusi kelompok (focusing group discussion) serta wawancara yang dilakukan dengan masyarakat setempat. Teknik analisis deskriptif ini dimaksudkan agar data dapat diinterpretasikan sesuai dengan persepsi dan keinginan masyarakat berdasarkan masukan dari bawah ke atas (bottom-up),sesuai dengan Teori Pengelolaan Sumberdaya Berbasis Komunitas yang kemudian diadopsi untuk pembangunan kepariwisataan yang mengisyaratkan pentingnya hubungan yang hormonis antara masyarakat lokal, sumberdaya dan wisatawan, sebagi kunci utama keberhasilan pembangunan.
Berdasarkan data yang diperoleh, ditetapkan kesepakatan bahwa kawasan Tangkahan layak dikembangkan sebagai kawasan ekowista yang menawarkan berbagai produk/atraksi wisata sesuai dengan konsep pengembangan ekowisata, yakni : bersadarkan konservasi, partisipasi/pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesadaran dan apresiasi pengetahuan, bermanfaat secara ekonomi, mengedepankan aspek legalitas, serta dibangun dengan pola kemitraan.
Pengembangan kawasan disepakati harus menggunakan konsep perencanaan tata ruang dengan menetapkan fungsi utama kawasan, dan pembagian zonasi kawasan, yang terdiri dari zona intensif, zona semi intensif, zona ekstensif primer dan zona ekstensif sekunder. Sementara kegiatan wisata yang disesuaikan dengan arahan pengembangan di setiap zonasi adalah : wisata pendidikan / konservasi, jelajah hutan, bersepeda, petualangan dan pengamatan satwa liar, wisata perkebunan, wisata tirta, wisata budaya, berkemah, rekreasi keluarga dengan beberapa atraksi alam/buatan, serta wisata goa, di samping pengembangan fasilitas penunjang yang diharapkan mampu memberi kontribusi kepada masyarakat lokal sebagai bagian dari proses pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itulah kawasan ekowisata Tangkahan harus dikelola secara bersama (co-managenet) antara pihak-pihak yang terkait, agar pada saat yang tepat Tangkahan akan menjadi kawasan ekowisata yang eksotik dan handal. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Perencanaan | en_US |
dc.subject | Ekowisata | en_US |
dc.subject | Tangkahan | en_US |
dc.title | Perencanaan Pengembangan Ekowisata Berbasis Komunitas di Kawasan Wisata Tangkahan Kabupaten Langkat Sumatera Utara | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM037024034 | |
dc.description.pages | 151 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |