Perbedaan Profil Besi Anak dengan dan Tanpa Infeksi Mycobacterium Tuberculosis yang Mempunyai Riwayat Kontak Penderita Tuberkulosis Dewasa

Abstract

Background. Iron is an essential micronutrient for the metabolic processes and have a role in tuberculosis (TB) infection. Immune respon to an infection releases cytokines, causing changes in iron homeostasis. Objective. To determine the differences of blood iron profile between children with and without M.tuberculosisinfection that have contact active adult TB. Method. A cross-sectional study was performed on June-July 2015 at three health centers in the district of Batubara, North Sumatera Province. A total of 50 children who had met criteria were taken as subjects; 26 children with M.tuberculosisinfection and 24 children without M. tuberculosis infection. Mantoux test, complete blood count, and blood iron profile was performed in all subjects. Data were analyzed using independent t-test. Results. There were significant differences in hemoglobin level, serum iron, and transferrin saturation between children with and without M.tuberculosis infection. Hemoglobine level was 11.6 (SD1.5) g/dL and 12.56 (SD1.1) g/dL, (P = 0.013). Serum iron was 54.7 (SD 26.9) μg/dL, and 72.58 (SD 22.0) μg/dL, (P = 0.013), transferrin saturation was 16.3 (SD 8.3) %, and 21.2 (SD 6.2) %, (P = 0.022), but there was no significant differences in terms of serum feritin and total iron binding capacity. Serum feritin was 53.6 (SD 34.4) ng/mL, and 49.4 (SD 23.9) ng/mL, (P = 0.615). Total iron binding capacity was 343.9 (SD 48.7), and 342.2 (SD 33.5) μg/dL, (P = 0.882). Conclusion. There are significant differences in hemoglobine level, serum iron, transferrin saturation in children with and without M.tuberculosis infection.

Latar Belakang. Besi merupakan mikronutrien essensial yang berperan dalam infeksi tuberkulosis (TB). Respons imun yang muncul karena reaksi infeksi menyebabkan pelepasan sitokin sehingga menimbulkan perubahan homeostasis besi. Anemia sering didapatkan pada sebagian besar infeksi TB. Baik anemia penyakit kronik maupun anemia defisiensi besi (ADB) dapat terjadi pada TB Tujuan. Untuk mengetahui perbedaan profil besi anak dengan infeksi dan tanpa infeksi M.tuberculosis yang mempunyai riwayat kontak penderita TB dewasa Metode: Studi potong lintang dilakukan pada bulan Juni-Juli 2015 di tiga puskesmas kabupaten Batubara. Sebanyak 50 anak yang memenuhi kriteria diambil sebagai sampel; 26 anak dengan infeksi M.tuberculosis dan 24 anak tanpa infeksi M.tuberculosis. Semua sampel dilakukan uji tuberkulin cara Mantoux, pemeriksaan darah lengkap dan profil besi. Analisis statistik dilakukan dengan uji T independen Hasil. Terdapat perbedaan pada hemoglobin, besi serum, dan saturasi transferin,diantara kelompok anak dengan infeksi dan tanpa infeksi M.tuberculosis, tetapi tidak terdapat perbedaan untuk serum feritin dan serum TIBC diantara kelompok anak dengan infeksi dan tanpa infeksi M.tuberculosis yang mempunyai riwayat kontak penderita TB dewasa. Kadar hemoglobin 11.6 (SB1.5) gr/dLdan 12.56 (SB 1.1) gr/dL, (P=0.013). Besi serum 54.7 (SB 26.9) μg/dL dan 72.58 (SB 22.0) μg/dL,(P=0.013). Saturasi transferin 16.3 (SB 8.3%) dan 21.2 (SB 6.2%), (P=0.022) tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna pada feritin serum dan total iron binding capacity. Feritin serum 53.6 (SB 34.4) ng/mL dan 49.4 (SB 23.9) ng/mL, (P=0.615). Total iron binding capacity 343.9 (SB 48.7) μg/dLdan 342.2 (SB 33.5) μg/dL, (P=0.882) Kesimpulan. Terdapat perbedaan kadar hemoglobin,besi serum, dan saturasi transferin diantara kelompok anak dengan infeksi dan tanpa infeksi M.tuberculosis yang mempunyai riwayat kontak penderita TB dewasa