dc.contributor.advisor | Umar, Nazaruddin | |
dc.contributor.advisor | Wijaya, Dadik Wahyu | |
dc.contributor.advisor | Sihotang, Aslim | |
dc.contributor.author | Chalil, Muhammad Jalaluddin Assuyuthi | |
dc.date.accessioned | 2021-09-08T03:48:42Z | |
dc.date.available | 2021-09-08T03:48:42Z | |
dc.date.issued | 2012 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/42588 | |
dc.description.abstract | Background. Endotracheal intubation is routinely performed during general anaesthesia
in patients undergoing intraocular surgery to secure a clear airway, allowing good
surgical access and facilitating ventilation of the lungs to control of PaCO2
Aim. The aim of this study is to found alternative medicine in order to prevent the
increase of intraocular pressure (IOP) during endotracheal intubation.
. However,
intubation is associated with tachycardia, hypertension and an increase in intraocular
pressure (IOP). Such situations are likely to be harmful to the patients with hypertension,
cardiovascular disease, glaucoma, and penetrating eye injury. Any factor that may
increases IOP will tend to cause drainage of aqueous humour or extrusion of the vitreous
humour through the wound. The latter is a serious complication that can permanently
damage vision.
Method. After approval by the local ethics committee, a double blind and randomized
clinical trial on 40 patients of ASA 1 or 2 aged 18-40 years who had undergone elective
surgery using endotracheal intubation was conducted. The patients were divided into two
groups (group A, n=20, and group B, n=20). Group A was administered clonidine
2µg.kg-1 IV 30 minute prior to endotracheal intubation, meanwhile group B was
administered lidocain 2% 1,5 mg.kg-1 IV 2 minutes before intubation. All of the patients
had received midazolam 0,1 mg.kg-1 IV and pethidine 1 mg.kg-1 IV as pre-medication 5
minutes before intubation. General anaesthesia was induced 2 minutes before intubation
with propofol 2 mg.kg-1 IV followed by rocuronium 1 mg.kg-1
Result. Patient characteristics data showed no differences between two groups.
Hemodynamic profile and IOP within both groups A and B was showed significance
reduction between T-pre and T-0, T-1, T-2 and T-3 (p<0,05). But statistically, the decline
did not show significant differences between treatment groups (p>0,05).
IV to facilitate tracheal
intubation. Hemodynamic profile (systolic and diastolic blood pressure, mean arterial
pressure, heart rate) and IOP were measured on the right eye using the Schioetz
tonometer in 4 sequences of time, before pre-medication (T-pre), 1 minute before
intubation (T-0), and 1, 2, and 3 minutes after endotracheal intubation (T-1, T-2, and T 3). Non-parametric data was compared between group by Mann Whitney test. Statistical
significance was assumed if p<0,05.
Conclusion. Both drugs have the same ability in blunting the hemodynamic response and
lowering the IOP, and preventing the increase in IOP caused by endotracheal intubation. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang. Intubasi endotrakheal merupakan tindakan yang rutin dilakukan pada
pasien-pasien yang menjalani operasi intra okuler dengan anestesi umum untuk menjaga
patensi jalan nafas, memberikan akses pembedahan yang lebih baik dan memfasilitasi
ventilasi paru untuk mengendalikan PaCO2
Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan obat alternatif dalam upaya
pencegahan kenaikan TIO selama tindakan intubasi endotrakheal.
. Akan tetapi, tindakan intubasi itu sendiri
dapat menimbulkan takikardi, hipertensi, dan peningkatan tekanan intra okuler (TIO).
Keadaan ini dapat membahayakan pasien-pasien yang disertai hipertensi dan penyakit
kardiovaskular, glaukoma dan penetrating eye injury. Setiap faktor yang dapat
meningkatkan TIO akan menyebabkan drainase humor aqueous atau pengeluaran humor
vitreous melalui luka dan dapat mengakibatkan komplikasi yang serius berupa kerusakan
fungsi penglihatan secara permanen.
Metode. Setelah mendapat persetujuan dari komite etik penelitian bidang kesehatan
Fakultas Kedokteran USU, penelitian dilakukan dengan desain uji klinis acak tersamar
ganda terhadap 40 pasien bedah elektif dengan intubasi endotrakheal, berusia antara 18-
40 tahun, dengan status fisik ASA 1 atau 2. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok (A dan B),
masing-masing 20 orang. Kelompok A diberikan Klonidin 2µg/kgBB intravena 30 menit
sebelum intubasi endotrakheal, sedangkan kelompok B diberikan Lidokain 2% 1,5
mg/kgBB intravena 2 menit sebelum tindakan. Semua pasien dipremedikasi dengan
midazolam 0,1 mg/kgBB intravena dan pethidin 1 mg/kgBB intravena 5 menit sebelum
intubasi. Induksi dilakukan dengan menggunakan propofol 2 mg/kgBB intravena dan
rokuronium 1 mg/kgBB intravena 2 menit sebelum intubasi. Pengukuran profil
hemodinamik (tekanan darah sistolik dan diastolik, tekanan arteri rata-rata, laju nadi) dan
TIO dilakukan dalam 4 urutan waktu, yaitu sebelum tindakan anestesi (T-pre), 1 menit
sebelum intubasi (T-0), 1 menit setelah intubasi (T-1), serta pada menit ke-2 dan ke-3
setelah intubasi (T-2 dan T-3). Pengukuran TIO dilakukan pada mata kanan dengan
Tonometri Schiotz. Uji hipotesis dilakukan dengan Mann whitney test dengan p<0,05
dianggap bermakna.
Hasil. Data karekteristik pasien tidak didapatkan perbedaan yang bermakna diantara
kedua kelompok penelitian. Baik pada kelompok A maupun B, didapatkan penurunan
profil hemodinamik dan TIO yang bermakna antara saat T-pre dengan T-0, T-1, T-2, dan
T-3 (p<0,05). Namun secara statistik, penurunan tersebut tidak menunjukkan perbedaan
yang bermakna antara kedua kelompok penelitian (p>0,05).
Kesimpulan. Kedua obat ini mempunyai kemampuan yang sama dalam menumpulkan
respon hemodinamik dan menurunkan TIO, serta mencegah kenaikan TIO akibat
tindakan intubasi endotrakheal. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Intubasi Endotrakheal | en_US |
dc.subject | Klonidin | en_US |
dc.subject | Lidokain | en_US |
dc.subject | Tekanan Intra Okuler | en_US |
dc.title | Perbandingan Efek Klonidin 2µg/Kg Intravena dan Lidokain 2% 1.5 mg/Kg Intravena untuk Mencegah Kenaikan Tekanan Intra Okuler (TIO) selama Tindakan Intubasi Endotrakheal | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM087114013 | |
dc.description.pages | 111 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |